Selasa 11 Sep 2018 16:27 WIB

Nasdem Kecam Pernyataan Rizal Ramli

Nasdem menilai Rizal Ramli telah menyudutkan Surya Paloh.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia Lama, Jakarta Pusat, Selasa (11/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia Lama, Jakarta Pusat, Selasa (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem mengecam tudingan Rizal Ramli yang dinilai menyudutkan Surya Paloh. Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo mengatakan, partainya tersinggung atas ucapan mantan Menko Kemaritiman itu yang disampaikan dalam salah satu acara di televisi.

"Kita merasa tersinggung dengan penytaaan itu, yang disampaikan dengan kata yang vulgar yang melanggar nilai etika. Kami tidak terima itu," katanya di DPP Partai Nasdem, Gondangdia Lama, Jakarta Pusat, Selasa (11/8).

Menurut Syahrul, pernyataan Rizal di televisi dengan bahasa yang vulgar tidak mencerminkan sikap bangsa Indonesia sebagai bangsa timur. Pasalnya, bahasa adalah harga diri bangsa. "Berbahasa dengan tidak sopan tidak boleh dibiarkan dalam kehidupan demokrasi," tegas Syahrul.

Ihwal konten yang diungkapkan Rizal, Ia menambahkan, hal itu merupakan fitnah yang tidak memiliki dasar dan mengarah pada pembunuhan karakter seseorang. Dalam pernyataan tersebut, kata dia, Rizal bukan saja merendahkan Surya Paloh, melainkan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami siapkan somasi. Kalau tidak digubris, kita ada hukum. Kami izin, tidak ada gerakan apapun di nasdem. Kita harus tetap santun menjunjung kebinekaan. Kita harus berbahasa dengan baik, karena ini harga diri bangsa," ujarnya.

Ia menegaskan, Surya Paloh tidak pernah ikut campur dalam kebijakan impor yang dilakukan pemerintah. "Apalagi hingga ikut mengatur atau mengambil keuntungan dari situ," kata dia.

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan sumber masalah dari bertambahnya pasokan impor adalan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Akibatnya, para petani marah karena pasokan impor garam, gula, dan beras semakin merajalela. Menurut Rizal, Presiden Jokowi tak berani menegur menterinya karena takut dengan sosok Surya Paloh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement