REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengatakan, generasi milenial akan menjadi target pasar wisatawan di Kabupaten Sleman. Setidaknya, target itu harus bisa terwujud pada 2020.
"Generasi milenial menjadi target utama pemasaran pariwisata Kabupaten Sleman pada 2020 mendatang," kata Sudarningsih saat menjadi pembicara Creative Talk dalam Sleman Craftstyle 2018 di Jogja City Mall.
Creative Talk itu sendiri mengangkat tema Perkembangan Industri dan Pariwisata Kabupaten Sleman 2020. Kegiatan itu jadi salah satu warna Sleman Creative Art, Fashion and Lifestle 2018.
Ia menilai, generasi milenial yang lahir dan tumbuh pada era ketidakpastian ekonomi merupakan berciri khas orientasi kekinian, dan tidak memikirkan masa depan. Adanya generasi ini mengakibatkan perubahan sudut pandang wisatawan.
Ketergantungan kepada biro perjalanan wisata semakin berkurang, dan generasi ini lebih suka bepergian dengan memanfaatkan aplikasi. Pola sosialisasi turut berubah yang secara tidak langsung merubah tujuan mereka bepergian.
Generasi ini dilihat menyukai tempat kuliner kekinian, tempat belanja dengan tema gaya hidup, bersosialisasi melalui gawai dan senang dengan segala jenis gelaran. Baik itu musik maupun olahraga.
Menghadapi generasi yang melek teknologi, membuat pemanfaatan media sosial menjadi keharusan dalam memasarkan destinasi maupun gelaran harus dilakukan. Peran influencer atau reviewer jadi penting dalam pemasaran destinasi.
"Akibatnya, kesiapan destinasi dan masyarakat sektiar destinasi menjadi syarat utama agar destinasi tersebut didatangi oleh milenial," ujar Sudarningsih.
Ia melihat, ke depan, selain destinasi tradisional seperti wisata alam dan wisata budaya yang ada, usaha menarik generasi milenial perlu dikembangkan. Termasuk, lewat pengembangan destinasi wisata kuliner dan belanja kekinian.
Titik itu dirasa akan mendapat perhatian lebih. Data menunjukkan, pada libur Lebaran dan libur sekolah lalu, kunjungan ke destinasi wisata kuliner dan belanja di Kabupaten Sleman mencapai lebih dari dua juta kunjungan.
Untuk destinasi belanja di Kabupaten Sleman, ia mengungkapkan, belanja transportasi dan akomodasi wisatawan mengambil porsi lebih dari 70 persen. Hanya sekitar lima persen belaja wisatawan ke souvernir atau oleh-oleh.
Sudarningsih mengakui, kondisi itu turut menjadi perhatian Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Karenanya, mereka tengah menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, dan Dekranasda Kabupaten Sleman.
Sejumlah kerja sama akan dilakukan sebagai usaha mencapai target pada 2020. Terutama, agar besaran belanja souvenir atau oleh-oleh wisatawan di Kabupaten Sleman dapat meningkatm sampai 7,5 persen.
"Salah satunya lewat Sleman Innovative Craft Award 2018 dengan mengangkat tema Berani Berkarya dengan Karya yang Berani, melalui kegiatan ini diharapkan ada oleh-oleh yang jadi ciri khas Kabupaten Sleman yang menjadikannya sebab untuk selalu berkunjung ke Kabupaten Sleman," kata Sudarningsih.