Senin 10 Sep 2018 22:35 WIB

PAN Tanggapi Kader Demokrat yang Dukung Jokowi

PAN menegaskan partai pendukung Prabowo akan terus melakukan kerja politik.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen DPP PAN Faldo Maldini menanggapi adanya kader Partai Demokrat yang terang-terangan menyuarakan dukungannya bagi Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Padahal Demokrat, bersama PAN, merupakan partai pengusung Prabowo dan Sandiaga Uno.

Soal adanya DPD Demokrat yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, Faldo meyakini Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum partai tersebut mampu melewati badai yang menerpa internalnya. Seiring dengan itu pula parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga akan terus melakukan kerja-kerja politik.

"Kita akan terus bekerja ke depan untuk menggarap orang-orang yang percaya bahwa Indonesia tidak akan dikerjai lagi oleh presiden terpilih," paparnya.

Kader Demokrat yang mendukung Jokowi salah satunya berada di Papua. Hampir 90 persen ketua DPC Partai Demokrat di Papua mendukung pasangan bakal calon presiden pejawat dan calon wakil presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Faldo menuturkan Papua masuk wilayah prioritas terkait basis pemilih yang harus digaet untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Menurutnya, semua daerah adalah prioritas bagi parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga.

"Bagi kami semua daerah itu prioritas, kita ingin maksimalkan semua yang kita punya di setiap daerah. Kan pemilu itu bukan hanya soal Sumatera dan Jawa," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (10/9.

Demokrat telah mempersilakan kadernya di daerah ikut memenangkan kandidat Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Partai ini tidak menampik bahwa tingkat dukungan di sejumlah daerah untuk Jokowi-Maruf cukup tinggi.

"Kami harus berpikir menyelamatkan partai, nanti akan ada dispensasi khusus dari pusat terhadap daerah tertentu," kata Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean, Ahad (9/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement