Senin 10 Sep 2018 14:11 WIB

OK OCE Dipertanyakan, Ini Tanggapan PKS

OK OCE merupakan program yang sangat baik untuk melahirkan wirausaha.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Seorang anak akan membeli makanan di Oke Oce Mart di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (3/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Seorang anak akan membeli makanan di Oke Oce Mart di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) DPRD DKI Achmad Yani membantah tudingan bahwa One Kecamatan, One Centre for Entrepreneurship (OK OCE) adalah produk gagal. Menurutnya, sebelum menuding program yang diluncurkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai produk gagal, penuding harus melihat meninjau secara langsung kegiatan tersebut. 

Menurut Ahmad Yani, program OK OCE merupakan program kegiatan yang sangat baik untuk bisa melahirkan para wirausahawan. Kemudian, program OK OCE juga dijadikan sebagai pengentasan kemiskinan maupun mengurangi tingkat pengangguran.

"Seandainya ada berbagai kekurangan kita berikan masukan dan didorong untuk diperbaiki," ujar Achmad Yani, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/9).

Untuk 2018, program ini akan mendapat alokasi dana sebesar Rp 82 Miliar untuk membangun pusat pembinaan di gedung pemerintah tingkat kecamatan. "Program ini sangat baik dan perlu terus didukung," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menuding menyebut OK OCE merupakan program produk gagal. Bestari mengatakan, program itu menelan anggaran hingga Rp 98 miliar untuk tahun 2018.

Menurut Bestari sejauh ini ada 45 ribu lebih pendaftar OK Oce dan telah dicatat sebagai peserta. Namun, ternyata yang difasilitasi hingga akses permodalan baru sekitar 300 orang.

"Sisanya belum mendapatkan nasib jelas meski sudah menjalani pendidikan hingga 2,5 bulan. Makanya saya katakan bahwa ini hanya program lips service," kata Bestari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement