Senin 10 Sep 2018 12:06 WIB

Pelaku Usaha di Jawa Tengah Diminta Tingkatkan Kualitas

Pelaku usaha harus mampu menangkap peluang pasar internasional

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Esthi Maharani
 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: Bowo Pribadi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Para pelaku usaha produk unggulan di Jawa Tengah harus bisa meningkatkan kualitas sesuai dengan kebutuhan pasar internasional. Hal ini penting dilakukan guna memastikan produk- produk unggulan Jawa Tengah tersebut tetap menjadi pilihan utama bagi pasar ekspor.

Dengan begitu produk- produk unggulan Jawa Tengah bisa bertahan dan mampu menjadi pilar bagi perekonomian domestik di tengah guncangan kondisi perekonomian dunia.

Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menutup acara Jateng Fair 2018, di kompleks PRPP, Tawang Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Semarang, Ahad (9/9) malam.

Menurut Ganjar, hari ini dunia sedang berubah dan bergerak dengan cepat dan ekonomi sedang terjadi 'benturan' yang luar biasa. Maka kegiatan pameran produk- produk unggulan seperti Jateng Fair ini, menjadi momentum yang sebenarnya tentang bagaimana kiat memperkenalkan dan menjual produksi lokal.

“Kalau produk lokal itu memang bermutu bisa menjadi potensi luar biasa, untuk masuk dan menembus pasar internasional,” katanya.

Ganjar pun mencontohkan beberapa produk unggulan Jawa Tengah yang saat ini justru mengalami prospek luar biasa meski kondisi perekonomian dunia tidak menentu. Kerajinan kursi rotan dari Kabupaten Wonogiri dan industri furnitur Kabupaten Jepara merupakan potensi yang luar biasa karena memiliki nilai jual lebih saat diekspor.

Salah satu faktornya karena para pelaku usaha yang bersangkutan mampu menangkap peluang yang diinginkan oleh pasar internasional. Ia pun berharap langkah pengrajin tersebut bisa diikuti oleh pelaku usaha lain, yakni dengan meningkatkan kualitas produksi sesuai pangsa pasar ekspor.

Ganjar juga mengungkapkan, acara Jateng Fair 2018 yang berlangsung selama 24 hari sangat diharapkan mampu memicu pertumbuhan produk lokal Jawa Tengah. Expo yang digelar sejak 17 Agustus ini memamerkan berbagai produk unggulan Jawa Tengah, baik dari hasil pertanian, kerajinan tangan, pariwisata hingga perusahaan multinasional.

“Dengan berkumpulnya seluruh pelaku ekonomi selama 24 hari tersebut telah terjadi komunikasi proses ekonomi kreatif yang pada akhirnya juga mampu menjadi penggerak perekonomian di Jawa Tengah,” tandasnya.

Terpisah, Direktur PT PRPP Jawa Tengah, Titah Listyorini menyampaikan, upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan Jateng Fair akan terus dilakukan. Dia mengatakan pada gelaran Jateng Fair 2019 mendatang bakal ada rebranding agar para pelaku ekonomi kreatif lokal hadir dengan kualitas produk yang berdaya saing.

“Evaluasi kami, perlu menangkap ide- ide yang lebih kreatif serta kualitas pameran agar Jateng Fair bisa juga bisa menjadi magnet bagi kunjungan wisatawan selain sebagai ajang promosi produk unggulan,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement