Jumat 07 Sep 2018 07:53 WIB

Listrik Padam, Lalu Lintas Semrawut

Di Purwakarta, warga tidak menerima pengumuman pemadaman bergilir.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Lampu lalu lintas.
Foto: EPA-EFE/RONALD WITTEK
Lampu lalu lintas.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BEKASI -- Pemadaman listrik di Bekasi, Jawa Barat, masih terjadi pada Kamis (6/9) sore. Pemadaman ini menyebabkan gangguan lalu lintas hingga stasiun.

Pemadaman listrik di Bekasi merupakan dampak dari gangguan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Probolinggo, Jawa Barat, yang terjadi pada Rabu (5/9). Akibatnya, lalu lintas di Bekasi semrawut karena lampu lalu lintas ikut terdampak pemadaman.

Tak hanya itu, kantor pemerintah ikut terimbas pemadaman. Bahkan, lampu peron Stasiun Bekasi sempat padam pada pukul 19.00 WIB sehingga pengguna KRL harus gelap-gelapan. Namun, pemadaman tidak mengganggu perjalanan kereta.

Menurut pengakuan Setianingsih, salah satu pedagang yang berada di Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pemadaman yang terjadi pada Rabu (5/9) berlangsung selama lima jam, yakni dari mulai pukul 10.00 WIB sampai 15.00 WIB. "Meskipun siang, kita tetap butuh listrik buat blender," kata pedagang minuman dingin tersebut.

Sementara itu Yanto (57), salah satu pengojek yang berdomisili di Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, membenarkan adanya pemadaman listrik yang terjadi di daerahnya. Menurut dia, pemadaman terjadi sejak pagi. Bahkan, menurutnya saat mengantar penumpang ke beberapa daerah, termasuk ke Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, terdapat beberapa lampu jalan yang tidak berfungsi sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan.

"Mobil dan motor pada semrawut, pada nyerobot suka-suka, saat saya lewat nggak ada Dishub, Polisi juga nggak ada," jelasnya.

Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melakukan pemadaman secara bergilir di beberapa wilayah lantaran masih ada pembangkit listrik yang sedang proses sinkronisasi ke sistem Jawa-Bali. Karena itu, kebutuhan daya untuk aliran listrik di wilayah Jawa Barat masih belum terpenuhi sepenuhnya, sehingga PLN melakukan upaya pemadaman bergilir setiap dua jam.

Namun, berbeda dengan apa yang dimaklumatkan oleh PLN, Veronica Sari Utami, warga Perumahan Bekasi Timur Permai, Kelurahan Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, mengatakan sudah mengalami pemadaman selama empat jam. "Sudah empat jam mati lampu dan belum ada tanda-tanda akan menyala,” cuitnya melalui akun Twitter pada pukul 21.40 WIB.

Tak hanya di Bekasi, pemadaman juga dirasakan warga Kabupaten Purwakarta. Pemadaman bahkan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Hal ini dituturkan Teti Hermawati (38), warga Gg Melur, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta. Biasanya jika PLN akan memadamkan listrik, warga diberitahu lewat surat yang disebar hingga tingkat rukun tetangga (RT). Bahkan, suka diumumkan melalui pengeras suara di masjid dan mushala.

"Tetapi, pemadaman hari ini tidak ada pemberitahuan sama sekali," ujar Teti, kepada Republika.co.id, Kamis (6/9).

Di lingkungan rumahnya, listrik mulai padam pada pukul 08.30 WIB dan tidak ada kejelasan kapan listrik kembali menyala.

Plh Manajer SPV Transaksi Energi PT PLN Distribusi Jawa Barat Area Purwakarta, Moh Nizar Anwaruddin, membantah jika pemadaman hari ini tidak ada pengumuman ke masyarakat. Pihaknya telah mengeluarkan surat pemberitahuan soal pemadaman listrik yang disebar sehari sebelumnya. "Kita sudah keluarkan surat pemberitahuan, pada Rabu (5/9)," ujarnya.

Mengenai pemadaman listrik hari ini, Nizar mengaku, hal itu disebabkan adanya pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan jaringan tegangan rendah (JTR), untuk kehandalan gardu PMJ 20 kV Sukamulya. Karena pekerjaan ini, sejumlah wilayah akan terdampak pemadaman listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement