Selasa 04 Sep 2018 18:21 WIB

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Pekan Ini

Dalam sepekan ke depan, hujan hingga gelombang tinggi terjadi.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nur Aini
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi
Foto: bmkg.go.id
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat. Sejumlah wilayah Indonesia dalam periode tiga hari ke depan diperkirakan akan banyak terjadi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Antara Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Kantor BMKG, Jakarta, Selasa (4/9).

Berdasarkan pengamatan BMKG ,terdapat aktivitas MJO (Madden Jullian Oscillation) atau massa udara basah dan fenomena gelombang atmosfer. Dwikorita mengungkapkan, kondisi tersebut diperkuat dengan adanya pelemahan pusat tekanan tinggi di wilayah Australia yang mengakibatkan dorongan massa udara kering dan dingin sampai ke Indonesia. Hal itu membuat udara di Indonesia khususnya bagian selatan ekuator menjadi lebih lembab.

"Kondisi ini menyebabkan terjadinya potensi pertumbuhan awan hujan untuk tujuh hari ke depan semakin meningkat di wilayah Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jabodetabek, Kalteng Kalbar, Kaltara, Maluku dan Papua," ujarnya.

Sementara itu, masyarakat pesisir dan para nelayan diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi 2,5-4,0 meter hingga tujuh hari ke depan di perairan Bengkulu hingga Bandar Lampung, perairan selatan Banten, Samudra Hindia, Barat Bengkulu, hingga Lampung. Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter atau kategori waspada dan bahkan berpeluang mencapai 2,5-4,0 meter atau kategori berbahaya diperkirakan terjadi pada September sampai Desember.

Menurut dia, datangnya musim hujan di sejumlah wilayah perlu mewaspadai curah hujan yang tinggi. "Wilayah yang rentan terhadap bencana curah hujan yang tinggi, seperti banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang dan juga puting beliung," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement