Selasa 04 Sep 2018 18:14 WIB

Peneliti LSI: Elektabilitas Rendah, PKS Berpeluang Lolos

PKS masih aman karena dalam survei ada margin of error.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Bendera PKS
Bendera PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih memiliki kesempatan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Meski elektabilitas berada di kisaran tiga persen, ia mengatakan, PKS masih aman karena dalam survei ada margin of error.

“Jadi, PKS kami anggap masih punya kesempatan untuk bisa lolos," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (4/9).

Rully menyebut, masih ada waktu panjang yang dapat digunakan PKS untuk meyakinkan pemilih. Ia mengatakan jika PKS dan ketua partainya melakukan kebijakan-kebijakan politik yang dianggap populis bagi masyarakat maka akan ada perubahan terhadap elektabilitas partai.

"Kami belum lihat lagi nanti ketika mereka sudah turun efeknya seperti apa," kata dia.

Rully juga menambahkan, posisi PKS yang berada di kubu pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak memengaruhi elektabilitas PKS. Sebab, PKS sudah konsisten berada di kubu oposisi sebelumnya. 

Selain itu, dia mengatakan, PKS memiliki basis pemilih yang cukup militan sehingga mereka sudah sejalan dengan pandangan partai tersebut. Ketika PKS menyatakan mendukung Prabowo-Sandi maka pendukungnya di akar rumput atau grass root juga punya pilihan yang sama.

“Jadi berbeda dengan pemilih yang lain, istilahnya tingkat loyalitasnya tidak semilitan pemilih PKS ini," kata Rully.

Sebelumnya, survei terbaru Y-Publica yang dirilis pada Senin (4/9) menunjukkan elektabilitas PKS mencapai tiga persen, turun dari survei pada Mei sebesar 3,2 persen. Survei ini memiliki dengan margin of error 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Pada hasil survei LSI Januari lalu juga memperlihatkan elektabilitas PKS sebesar 3,8 persen atau di bawah parliamentary threshold sebesar empat persen. Survei LSI ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen. 

Sementara, Direktur Pencapresan PKS Suhud Alyuddin yakin elektabilitas PKS akan meningkat dalam lima bulan ke depan. "Survei banyak dan beda-beda, kemarin surveinya Kedai Kopi menaruh PKS di 5,2 persen. Kami juga punya survei internal yang sudah di atas parlementary threshold," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (4/9).

Suhud juga tidak sepakat dengan pendapat PKS tidak mendapatkan efek ekor jas dalam pencalonan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ia mengatakan, masuknya PKS dalam gerbong parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandi turut berdampak pada keterpilihan partai.

Namun, ia mengakui, efek ekor jas untuk PKS tidak sebesar yang dirasakan Gerindra. Namun, Suhud pun optimistis PKS bisa memaksimalkan mesin partai menjelang Pemilu 2019. 

Baca Juga: Survei: PDIP-Gerindra Nikmati Efek Ekor Jas Pencapresan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement