Selasa 04 Sep 2018 14:06 WIB

Politikus PDIP Sarankan UAS Laporkan Intimidasi ke Polisi

Politikus PDIP menyarakan Ustaz Somad melaporkan ke polisi soal dugaan intimidasi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Eddy Kusuma Wijaya menyarankan agar masalah dugaan intimidasi terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) diselesaikan oleh aparat kepolisian. Karenanya ia meminta agar kejadian tersebut dilaporkan kepada pihak berwenang yakni polisi.

Menurut Eddy, hal itu agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat terhadap spekulasi pihak yang mengancam UAS. "Sebaiknya Ustaz Somad dia laporan langsung ke polisi. Supaya polisi bisa langsung melakukan penyidikan sehingga membuat terang persoalan itu. Jangan sampai nanti, jadi saling menjelekkan," ujar Eddy di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).

Menurut Eddy, kepolisian wajib menindaklanjuti laporan tersebut dan memastikan setiap warga negara berhak menyampaikan pendapatnya. Sebab, ancaman terhadap UAS juga berpotensi memunculkan gejolak di masyarakat.

"Kalau itu berbahaya dan dapat memunculkan gejolak, ya polisi wajib melarang dan wajib mengamankan org yg menerima intimidasi itu. Sebaiknya ustaz Somad lapor ke polisi sehingga bisa dilakukan penyidikan," katanya.

Sebelumnya, UAS mengaku mendapat berbagai ancaman dan intimidasi yang akhirnya membuatnya membatalkan ceramahnya di Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

"Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain lain terhadap tausiyah di beberapa daerah seperti Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Beban panitia yang sangat berat, kondisi psikologis jamaah dan saya sendiri," ujar UAS dalam instagramnya yang telah dikonfirmasi Republika, Senin (3/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement