Selasa 04 Sep 2018 10:16 WIB

Saat Cina Tawarkan Utang Besar ke Afrika

Presiden Cina Xi Jinping menghapus sejumlah utang negara miskin Afrika..

Xi Jinping
Foto: REUTERS/Lintao Zhang
Xi Jinping

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Yeyen Rostiyani

Presiden Cina Xi Jinping, Senin (3/9), menawarkan dana segar senilai 60 miliar dolar AS untuk pembiayaan di Afrika. Tidak hanya itu, Xi juga menghapus utang sejumlah negara miskin Afrika. Pada saat yang sama, ia juga memperingatkan agar dana pinjaman tidak digunakan untuk proyek-proyek mercusuar demi gengsi semata.

Tawaran Xi disampaikan dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) yang dihadiri para pemimpin Afrika yang digelar Beijing. Xi menjanjikan pembangunan yang dapat benar-benar dirasakan secara nyata di Afrika tetapi tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Kerja sama Cina dan Afrika harus memberikan keuntungan nyata pada rakyat Cina dan Afrika, serta keberhasilan yang dapat disaksikan mata, dan dirasakan," ujar Xi dalam pidato sambutannya di Great Hall of People di Beijing, Senin.

Hampir semua pemimpin negara Afrika hadir. Di antara para tamu terdapat Presiden Mesir Abdul Fatah al-Sisi, Presiden Zambia Edgar Lungu, dan Presiden Gabon Ali Bongo. Bahkan, ada seorang tamu kontroversial, yaitu Presiden Sudan Omar al-Bashir yang telah berkuasa selama 30 tahun. Saat ini, Bashir tengah dicari oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) atas kejahatan perang di Darfur antara 2003 dan 2008.

Bukan "perangkap"

Cina menyangkal tudingan bahwa bantuan yang diberikannya adalah diplomasi "perangkap utang". Tawaran kali ini disampaikan setelah tiga tahun sebelumnya Cina menawarkan sejumlah uang yang sama.

Kini, dana segar baru senilai 60 miliar dolar AS akan terdiri atas 15 miliar dalam bentuk bantuan, pinjaman bebas bunga, dan pinjaman konsesi. Sedangkan, 20 miliar dolar AS sisanya adalah sebagai kredit, 10 miliar dolar adalah dana khusus untuk pembangunan Cina dan Afrika, dan 5 miliar dolar AS adalah dana khusus untuk impor dari Afrika.

Kata Xi, perusahaan Cina akan didorong untuk berinvestasi di Afrika. Nilainya tidak kurang dari 10 miliar dolar AS dalam waktu tiga tahun ke depan.

Utang-utang pemerintah yang berasal dari pinjaman tanpa bunga yang akan jatuh tempo pada 2018 juga akan dihapuskan. Hal ini, kata Xi, berlaku pada negara-negara termiskin di Afrika serta negara berkembang yang lokasinya di tengah Benua Afrika serta negara pulau yang kecil.

Cina akan menjalankan 50 proyek pembangunan ramah lingkungan dan perlindungan lingkungan di Afrika. Semua itu difokuskan pada perubahan iklim, wilayah yang kini menjadi tandus, serta perlindungan alam liar.

Tanpa memerinci lebih jauh, Xi menyatakan, Cina akan membentuk dana perdamaian dan keamanan serta sebuah forum terkait akan dibentuk. Semua itu dijalankan sambil Cina tetap memberikan bantuan militer cuma-cuma kepada organisasi kawasan, Uni Afrika (UA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement