Selasa 04 Sep 2018 09:42 WIB

Relawan Diminta Bantu Percepat Rekonstruksi

Sejumlah tahapan yang nantinya akan ditempuh adalah pembangunan fasilitas publik.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Warga korban terdampak gempa mengambil bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Ahad (2/9).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Warga korban terdampak gempa mengambil bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memimpin apel kesiapsiagaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa NTB di Lapangan Sepakbola Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Senin (3/9) pagi. 

Didampingi Gubernur NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah arahan, termasuk meminta agar para relawan bekerja membantu proses percepatan rekonstruksi. "Saya ingin titip kepada saudara semua agar masyarakat dibantu baik dalam pembersihan, dan pembangunan kembali karena kita berkejaran dengan waktu," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, tahapan tanggap darurat telah berlalu dan masuk pada tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk itu, sejumlah tahapan yang nantinya akan ditempuh adalah pembangunan fasilitas publik seperti pasar, puskesmas, sekolah, masjid, mushala sudah mulai dikerjakan.

Untuk memastikan semua tahapan itu berjalan lancar, presiden mengatakan perlu untuk terjun langsung ke lapangan, termasuk menyerahkan bantuan bagi rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Meskipun baru 5.293 rumah yang telah diberikan, dari kurang lebih 71.000, presiden menjanjikan akan bergerak cepat, meski membutuhkan waktu.

Presiden berharap rumah tersebut dapat selesai sebelum musim hujan tiba, sebagaimana yang ia sampaikan saat kunjungan di kabupaten Lombok Utara dan kabupaten Lombok Barat, sehari sebelumnya. 

Presiden menentukan rumah yang dibangun adalah rumah tahan gempa, sebab NTB masuk dalam ring of fire atau garis cincin api. Ia menyampaikan, dalam pembangunan rumah nantinya akan didampingi dan dikawal Kementerian PUPR yang dibantu ratusan insinyur muda dan mahasiswa teknik untuk membangun rumah tahan gempa.

"Jika rumah itu nantinya oleh pemiliknya ingin rumah tembok ya silakan, kalau ingin memilih pake kayu silakan juga, kalau dr bambu juga silakan tapi diarahkan agar konstruksinya adalah konstruksi tahan gempa," lanjutnya.

Jokowi juga akan memantau dan mengecek terus agar NTB segera normal kembali baik aktivitas ekonomi dan kehidupan dapat berjalan dengan baik. Terakhir, Jokowi mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas partisapasi seluruh masyarakat terhadap solidaritas untuk saudara di NTB. 

Termasuk ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyumbang tenaga dan pikirannya kepada saudara-saudara di NTB yang tertimpa musibah, seperti, para relawan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemerintah Daerah Provinsi NTB, serta jajaran Pegawai Negeri Sipil.

Sebelumnya pada saat yang sama, Menteri PUPR, Basuki Hadi Mulyono, menyampaikan apel siaga ini diikuti oleh pendamping dan pelaksana rehabilitasi rekonstruksi yang berjumlah 2.250 orang peserta terdiri dari unsur masyarakat NTB, TNI/POLRI, insinyur muda CPNS Kementerian PUPR, BNPB, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di NTB, BUMN Karya dan relawan.

Dalam rangka pelaksanaan Inpres Nomor  5 Tahun 2018 hingga saat ini sudah dilaksanakan verifikasi 261 bangunan dari 972 bangunan fasilitas publik yang mengalami kerusakan. 

"Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi telah dilaksanakan pada 56 unit, terdiri dari 41 unit sekolah, 4 unit rumah ibadah (masjid mushalla), 3 unit pasar, dan 8 unit rumah sakit dan puskesmas," kata Basuki.

Untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang berjumlah 125.000 unit telah dilakukan verifikasi untuk 32.800 unit rumah yang terdiri atas 11.400 rumah rusak ringan, 3.600 rusak sedang, dan 17.800 rusak berat. 

"Unit rumah contoh dengan teknologi RISHA yang tahan gempa telah dibangun di 20 titik lokasi sebagai contoh bagi masyarakat," ucap Basuki. 

Basuki menambahkan, depo-depo bangunan di tingkat kecamatan akan segera dibuka untuk kemudahan distribusi material konstruksi sejak minggu ini dalam jumlah yang cukup banyak dan harga terjangkau yang dikoordinir oleh Kadin NTB. 

Ia melanjutkan, rehabilitasi dan rekonstruksi rumah ditargetkan akan selesai dalam waktu enam bulan ke depan dengan cara swakelola bergotong royong, didampingi oleh para relawan dan fasilitator, insinyur muda dan mahasiswa teknik, sedangkan untuk fasilitas publik akan diserahkan dan dikerjakan oleh BUMN Karya bekerja sama dengan kontraktor lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement