REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung pasangan calon Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin mengatakan, akan menjaga etika selama masa kampanye capres-cawapres. Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyadi mengatakan, etika kampanye bisa meminimalkan gesekan antar pendukung capres-cawapres.
“Kami saling menjaga etika. Namun disaat bersamaan ada ruang kompetisi diantara partai politik. Itu wajar dan itulah yang mendewasakan kita,” kata Hasto di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/9) malam.
KIK pada Senin (3/9) malam menggelar pertemuan bersama ketua Badan Pemenangan Pemilu dari sembilan partai anggota di Posko Cemara. Menurut Hasto pertemuan itu sekaligus untuk mensinkronisasikan ruang kerja sama tim kampanye hingga ke tingkat daerah. Ia menyatakan, tim berkomitmen untuk menggunakan seluruh elemen partai untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf.
Berkaca dari Pilpres 2014, gesekan antar pendukung paslon kerap terjadi jelang bahkan pasca hari pemilihan. Jelang penyelenggaraan Pilpres 2019, muncul gerakan dengan tagar #2019GantiPresiden beserta berbagai gerakan perlawanan terhadap tagar tersebut.
Partai koalisi dan para relawan pendukung Jokowi-Ma’ruf menilai gerakan #2019GantiPresiden sah secara demokrasi. Namun, menyerempet kepada kampanye hitam. Sementara pihak-pihak yang mendukung #2019GantiPresiden menilai hal tersebut merupakan bagian dari ekspresi untuk menyemarakkan Pilpres 2019.
Hasto mengatakan, melalui pertemuan sebelumnya yang digelar bersama cawapres KH Ma’ruf Amin dan juru bicara Deddy Mizwar, seluruh pihak sepakat untuk berbicara kepada publik mengenai hal-hal yang positif.
“Kami sepakati untuk bicara positif bahwa demokrasi ini mencerminkan peradaban bangsa,” kata dia. Lewat peningkatakn kualitad demokrasi, Hasto meyakini tidak akan lagi terjadi benturan-benturan antar masyarakat hingga di level terbawah.