REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 300 ekor hewan ternak terpanggang dalam peristiwa terbakarnya Kapal Layar Motor (KLM) Wahyu Ilahi di teluk Bonerate, Sulawesi Selatan. Kebakaran kapal tersebut terjadi Sabtu (1/9) pukul 10.00 WITA. "Ada sekitar 300 ekor hewan di atas kapal Wahyu Ilahi yang ikut terpangang," kata Ruslan, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) asal Kupang, Ahad (2/9).
Ruslan mengaku sedang dalam pelayaran menuju dermaga pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur setelah berhasil diselamatkan KM Sejahtera 04 di perairan Bonerate, Sulawesi Selatan. Ia mengatakan, jumlah penumpang KLM Wahyu Ilahi yang mengalami naas itu sebanyak 20 orang termasuk tujuh awak kapal.
Ruslan menjelaskan, KLM Wahyu Ilahi yang dinahkodai Daeng Naba, lepas jangkar dari dermaga Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Flores Nusa Tenggara Timur, Jumat (31/8) malam. Kapal tersebut akan berlayar menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Setelah delapan jam berlayar, Ruslan mengatakan, terjadi kebakaran pada ruangan mesin kapal. Akibatnyakapal yang penuh dengan muatan hewan itu meledak.
Ruslan menambahkan para ABK bersama penumpang berupaya memadamkan api yang terus membesar dengan menggunakan air. Namun usaha mereka itu tidak membuahkan hasil.
Bahkan lanjut Ruslan, kapal langsung meledak sehingga seluruh awak kapal dan penumpang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. "Kapal langsung meledak sehingga semua penumpang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri karena kobaran api semakin besar,"kata Ruslan.
Ia mengatakan, seluruh korban berhasil diselamatkan KLM Sejahtera 04 yang datang membantu sekitar 30 menit setelah KLM Wahyu Ilahi terbakar. "Semua penumpang dalam kondisi selamat sekalipun ada penumpang yang mengalami luka-luka," kata Ruslan tanpa merinci kondisi korban yang terluka dalam peristiwa itu. KLM Wahyu Ilahi dilaporkan hilang kontak setelah bertolak dari dermaga pelabuhan Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (31/8).