Ahad 02 Sep 2018 16:22 WIB

Jokowi Minta Rumah Tahan Gempa Segera Dibangun

Ini adalah kunjungan ketiga Jokowi pascagempa pada Ahad (29/7).

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Warga korban terdampak gempa mengambil bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Ahad (2/9).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Warga korban terdampak gempa mengambil bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyambangi warga terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini adalah kunjungan ketiganya pascagempa pada Ahad (29/7).

Dalam kunjungannya di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Ahad (2/9) sore, Jokowi menekankan pentingnya pembangunan rumah yang tahan gempa. "Ini cobaan yang diberikan Allah SWT, kita yang di pusat juga kaget, apalagi yang di sini, lebih kaget lagi," ujarnya.

Jokowi menyampaikan, proses pembangunan rumah, dan rekonstruksi untuk sekolah, puskesmas, dan rumah sakit sudah mulai dilakukan. Jokowi juga menyebutkan, bantuan untuk pembangunan rumah rusak telah diberikan kepada 5.293 warga terdampak yang ada di Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Mataram.

"Saya titip uang bantuan itu betul-betul untuk pembagunan rumah, itu prioritas pertama dan dalam membangun rumah nanti, rumah yang tahan gempa sehingga kalau ada gempa lagi rumahnya tidak ada masalah," lanjut Jokowi.

Ia menambahkan, proses pembangunan rumah warga juga akan dibantu dan didampingi Kementerian PUPR, TNI, dan Polri, serta insinyur agar rumah yang dibangun sesuai dengan kaidah tahan gempa. Jokowi menyebutkan, warga bisa memanfaatkan bahan bangunan sisa reruntuhan yang masih bisa digunakan.

"Bapak ibu semua bareng-bareng gotong royong, bahan bangunan yang bisa dipakai seperti kayu, jendela, batako, pintunya masih bisa dipakai ya dipakai," kata dia.

Jokowi meminta proses rehabilitasi rumah dilakukan segera mengingat akan datangnya musim penghujan. "Paling tidak, ada konstruksi jadi atapnya sudah dibangun sehingga bisa dipakai untuk berteduh kembali apabila musim hujan sudah datang," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement