REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Asian Games 2018 ternyata berdampak terhadap usaha pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Jakarta Pusat. Satpol PP Jakarta Pusat (Jakpus) menyatakan telah terjadi pengurangan kegiatan atau praktik PKL hingga 10 persen selama Asian Games 2018.
"Selama Asian Games volume PKL yang terjaring mengalami penurunan hingga 10 persen," ujar Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Kasi PPNS) dan Penindakan Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Jakpus, Santoso, di Jakarta, Jumat (31/8).
Santoso menjelaskan pihaknya terus melakukan penjagaan dan penertiban pada PKL meski jumlah petugas berkurang karena adanya perhelatan Internasional Asian Games. "Kami terus melakukan penjagaan dan penertiban, tapi karena anggota kami banyak dikerahkan untuk menyukseskan Asian Games sehingga sedikit berkurang dari biasanya, tetapi bukan berarti kendorpengawasannya," jelas Santoso.
Sebanyak 100 petugas melakukan pengendalian agar para pedagang tidak berjualan di bahu jalan atau trotoar dalam dua jadwal, yakni pagi dan sore. PKL yang terjaring biasanya pedagang pakaian dan minuman, seperti di kawasan Tanah Abang.
Berbeda dengan Tanah Abang yang didominasi pedagang pakaian,maka di kawasan Sabang, Kebon Sirih, para PKL biasanya menjajakan makanan jajanan hingga berat dari sore hingga tengah malam.