Jumat 31 Aug 2018 13:01 WIB

Fadli Zon Tanggapi Yusuf Mansur yang Masuk ke Kubu Jokowi

Belum diketahui posisi Yusuf Mansur di kubu Jokowi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Founder Paytren Yusuf Mansur memberikan paparannya saat acara seminar Perkembangan Fintech Indonesia di kantor Tempo, Jakarta, Rabu (8/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Founder Paytren Yusuf Mansur memberikan paparannya saat acara seminar Perkembangan Fintech Indonesia di kantor Tempo, Jakarta, Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon enggan mempersoalkan rencana bergabungnya Ustaz Yusuf Mansur dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Fadli juga tak khawatir banyaknya tokoh agama di barisan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Ma'ruf.

Sebab, menurutnya, nantinya juga akan ada tokoh agama yang bergabung dalam koalisi Prabowo-Sandi. "Kita banyak sekali yang ulama ya yang bergabung, jadi saya kira tokoh-tokoh ulama juga banyak di tim kita nanti," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/8).

Lagi pula, kata Fadli, semua orang memiliki hak untuk menentukan pilihannya dalam pilpres. Karenanya, pilihan politik seseorang harusnya tidak membuat terpecah.

"Ya, pokoknya semua orang mempunyai hak untuk memilih di mana mereka mau berpijak di pilpres. Itulah demokrasi biarpun beda pilihan, yang penting komunikasi kita baik-baik saja

Bakal calon wakil presiden (cawapres) KH Ma'ruf Amin mengonfirmasi keikutsertaan Ustaz Yusuf Mansyur dalam Tim Kampanye Nasional (TKN). Namun, ia tak mau menegaskan posisi Ustaz Yusuf dalam TKN pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf.

"Ya, ya. Pokoknya Yusuf Mansur ikut. Saya lupa (mengisi pos apa)," kata dia di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Meski begitu, ia memastikan sosok ustaz tersebut akan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam kampanye Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Dengan begitu, dukungan ulama bertambah di pihak Jokowi-Ma'ruf.

Namun, Kiai Ma'ruf masih enggan mengatakan sosok yang akan menjadi ketua Tim Kampanye Nasional. Menurut dia, kewenangan memilih ketua tim ada di tangan Jokowi sebagai bakal calon presiden (capres) pejawat. "Belum tahu saya, nanti Pak Jokowi yang menetapkan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement