Jumat 31 Aug 2018 04:04 WIB

BMKG: Sebagian Wilayah Cirebon Alami Kekeringan Ekstrem

Sebagian wilayah Cirebon akan mengalami hari tanpa hujan sangat panjang.

Red: Nur Aini
kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, memprediksikan ada sepuluh desa di wilayah Cirebon yang akan terjadi hari tanpa hujan sangat panjang. Wilayah tersebut akan menghadapi kekeringan ekstrem.

"Pada musim kemarau ini ada sepuluh desa yang masuk kategori hari tanpa hujan sangat panjang di wilayah Cirebon," kata prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Kamis (30/8).

Faiz mengatakan, sepuluh desa yang terjadi kekeringan ekstrem itu terdapat di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Majalengka. Dia menjelaskan, sepuluh desa dengan hari tanpa hujan sangat panjang di kisaran 116 hari yaitu Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon dan Kelurahan Kesunean, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Sementara Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, berpotensi terjadi hari tanpa hujan selama 115 hari. "Selain itu, desa-desa di wilayah Majalengka bagian selatan seperti Desa Banjaran, Talaga, Rawa, Sunia, Cikijing dan Desa Majalengka diperkirakan hari tanpa hujannya berkisar antara 85 sampai 89 hari," ujarnya.

Dia menambahkan, potensi kekeringan ekstrem tidak terjadi di wilayah Indramayu dan Kuningan. Namun, Faiz mengakui berdasarkan Peta Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut per 20 Agustus 2018, sebagian besar daerah Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Cirebon diperkirakan terjadi hari tanpa hujan kriteria sangat panjang, yakni 31 sampai 60 hari.

Ia juga menyarankan, perlu adanya penyediaan air di desa-desa tersebut. "Diharapkan pemerintah daerah maupun instansi lainnya juga menyiapkan bantuan air bersih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement