Selasa 28 Aug 2018 23:23 WIB

Purwakarta Targetkan 40 Ribu Hektar Sawah Bisa Ditanami Padi

Dalam setahun, tanam dan panen padi di Purwakarta minimal dua kali

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Esthi Maharani
Sawah
Foto: Panca/Republika
Sawah

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, menargetkan luasan areal sawah yang ditanami sepanjang 2018 mencapai 40 ribu hektare. Luasan ini, lebih dari dua kali lipatnya luas baku sawah di wilayah yang terkenal dengan Satai Marangginya ini. Pasalnya, luas baku sawah tersebut hanya 18 ribu hektare.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, target sawah yang berhasil ditanami padi ini jauh lebih luas dibanding sawah baku yang ada. Asumsinya, sepanjang tahun dari 18 ribu hektare sawah itu, mengalami peningkatan indeks pertanaman (IP).

"Meskipun sawah baku kita hanya 18 ribu hektare, tapi dalam setahun kita mampu tanam dan panen minimalnya dua kali," ujar Agus, kepada Republika, Selasa (28/8).

Menurut Agus, 18 ribu hektare itu terdiri dari 10 ribu lahan irigasi teknis. Sisanya, 8.000 hektare merupakan lahan semi irigasi teknis dan laham tadah hujan. Untuk sawah irigasi teknis, yang tadinya tanam hanya dua kali, sekarang ditingkatkan jadi tiga kali dalam setahun.

Begitu pula dengan sawah tadah hujan. Biasanya, hanya bisa tanam dan panen hanya sekali, sekarang digenjot menjadi minimalnya dua kali tanam dan panen. Dengan begitu, luasan sawah yang produktif mengalami peningkatan.

Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk meningkatkan produktivitas. Salah satunya, dengan menggandeng PT Pupuk Kujang Cikampek, untuk membuat demplot percontohan. Saat ini, sudah ada demplot, lokasinya di Kampung Petir Lio, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur.

"Demplot tersebut luasnya satu hektare, yang dikelola oleh petani setempat," ujar Agus.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), Nugraha Budi Eka Irianto, mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Pemkab Purwakarta, dalam kegiatan demplot pertanian. Hari ini, sawah di demplot tersebut sudah memasuki masa panen. Hasilnya, sangat bagus.

"Sebab, varietas Ciherang yang kita tanam di demplot ini menghasilkan gabah sebanyak 7,8 ton GKP per hektare. Padahal, di wilayah ini jika panen hasil maksimalnya hanya empat ton per hektare," ujar Anto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement