Selasa 28 Aug 2018 19:55 WIB

Data Rumah Rusak di Lombok Diminta Diperbaharui

Sampai Senin, pukul 20.00 WITA, Lobar telah memverifikasi 12.196 unit rumah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas dengan alat berat merobohkan rumah yang rusak akibat gempa bumi di Kayangan, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas dengan alat berat merobohkan rumah yang rusak akibat gempa bumi di Kayangan, Lombok Utara, NTB, Minggu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus melakukan verifikasi rumah-rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 7,0 pada Ahad (5/8) malam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi target per 25 Agustus, Lobar harus mampu menyelesaikan verifikasi data rumah-rumah untuk segera diserahkan.

Bupati Lobar Fauzan Khalid mengatakan, Pemkab Lobar telah melampaui target data rumah terverifikasi dan tervalidasi yang diminta BNPB. "Sampai Senin, pukul 20.00 WITA, Lobar telah memverifikasi 12.196 unit rumah. Rinciannya rusak ringan sebanyak 6.129 unit, rusak sedang sebanyak 3.064 unit, dan 3.003 unit untuk yang rusak berat. Sekitar enam ribu lebih sudah saya SK-kan," ujarnya di Lombok Barat, NTB, Selasa (28/8).

Fauzan meminta Pemerintah Provinsi NTB segera memperbaharui data komulatifnya, termasuk dengan data tambahan dari Lobar.  "Karena yang mengajukan data ke pusat adalah tim pemprov, saya minta mereka pun bisa memperbaharui data dan memasukkan data yang kita berikan dengan cepat," kata dia.

Baca: Bupati Lombok Barat Ajak Warga Kembali ke Rumah

Mengenai proses verifikasi, Fauzan mengak sangat berhati-hati agar tepat sasaran. Tim verifikasi ini melibatkan puluhan personel dari Aparatur Sipil Negara lingkup Pemkab Lobar yang ditugaskan di Dinas PU-PR dan Dinas Perumahan dan Permukiman Lobar.

Kepala Dinas PU-PR Lobar, I Made Arthadana  menyebutkan, kerusakan rumah akibat gempa di Lobar mencapai 57.615 rumah meliputi 23.008 unit rumah rusak berat. Kemudian 14.820 unit rusak sedang, dan 19.787 unit rusak ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement