Senin 27 Aug 2018 11:23 WIB

Pembunuh Polisi Sempat Ingin Melempar Granat

Para pelaku merupakan kelompok perompak bernama 'Setan Botak Peureulak'.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian menangkap para pelaku yang membunuh Bripka Anumerta Faisal di Pantai Bentayan, Aceh Utara pada Ahad (26/8) dini hari. Selang 18 jam, enam pelaku ditangkap dan satu di antaranya tewas. Satu yang tewas ditembak petugas lantaran mencoba melawan dengan granat.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar menjelaskan, Ahad sekira pukul 17.00 Wib, tim memperoleh informasi dari masyarakat tentang adanya enam lelaki tak dikenal yang keluar dari area pertambakan masyarakat.

 Dari informasi itu, tim gabungan langsung menyisir area dan mengamankan tiga orang lelaki yakni SM (28), BH (36) dan SR (43) yang merupakan warga Aceh Timur. Tiga orang lainnya sempat melarikan diri namun ditemukan pukul 20.00 WIB. Tiga orang lainnya yakni MA (18) warga Langsa dan FS (42) warga Aceh Utara serta ZK (33) warga Aceh Timur.

"Saat akan ditangkap, tersangka ZK berusaha melawan dengan akan melempar granat ke arah petugas sehingga terpaksa dilakukan tindakan represif penembakan dan tersangka ZK tewas di tempat," uajr Misbahul pada Republika.co.id, Senin (27/8).

Baca juga, Enam Pembunuh Polisi di Aceh Ditangkap.

Misbahul mengatakan, dari ZK diamankan senjata revolver milik Almarhum Bripka Anumerta Faisal. Para pelaku diketahui merupakan kelompok perompak bernama 'Setan Botak Peureulak'.

Tim gabungan pun hingga kini masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Tim masih menyisir lokasi untuk mencari senjata api laras panjang jenis AK-56 milik Polres Aceh Utara beserta amunisinya yang diambil pelaku dari korban Bripka Faizal.

"Untuk senjata AK-56 dan lainnya masih dalam pencarian, tadi malam diamankan sebuah granat jenis manggis dan pistol revolver milik Almarhum Bripka Anumerta Faisal yang diambil pelaku. Para pelaku diamankan di Mapolres Aceh Utara untuk diproses lanjut, sementara ZK yang tewas rencana  diserahkan ke pihak keluarga," kata Misbahul Kabid Humas.

Sebelumnya, seorang anggota Polres Aceh Utara bernama Bripka Anumerta Faisal gugur saat menjalankan tugas. Bripka Anumerta Faisal tewas ditikam oleh pelaku yang awalnya di infokan oleh masyarakat. Diduga ada upaya menyelundupkan narkoba di kawasan Pantai Bantayan, Aceh Utara, Ahad (26/8).

Bripka Anumerta Faisal tewas dengan sejumlah luka tusuk di bagian mata kiri, perut kiri dan bahu kiri setelah terjadi perlawanan perkelahian saat melakukan pengintaian kelompok kriminal bersenjata di lokasi tersebut.

Dalam kejadian tersebut terdapat 1 (satu) senjata api jenis Revolver dan 1 (satu) senjata api jenis AK-56 milik Bripka Anumerta Faisal pun diambil para pelaku kelompok kriminal bersenjata usai melakukan aksinya.

Atas kejadian tersebut Kapolri telah memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta setingkat lebih tinggi kepada almarhum yang gugur dalam melaksanakan tugas Kepolisian dari pangkat Brigadir menjadi Brigadir Kepala sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor : STR/597/VIII/2018 tanggal 26 Agustus 2018. Faisal meninggalkan istri tercinta dalam keadaan hamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement