Ahad 26 Aug 2018 18:28 WIB

Ratusan Tabung Elpiji 3 Kg Dipakai Pelaku Usaha Non Subsidi

Pertamina memberikan trade in (tukar tabung) dengan elpiji 5,5 kg secara gratis.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Elpiji
Foto: Musiron/Republika
Elpiji

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sebanyak 34 tabung elpiji ukuran tiga kilogram (kg) ditemukan dan digunakan oleh beberapa rumah makan besar dan peternakan ayam di Kabupaten Bantul, DIY, saat sidak yang dilakukan oleh tim monitoring (Disperindag, Pertamina, Hiswana Migas, dan kepolisian), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul.

"Kegiatan sidak monitoring elpiji tiga kg dilakukan di tiga rumah makan dan satu peternakan ayam yakni RM Bebek Goreng PK ditemukan enam tabung elpiji tiga kg, RM Padang MM ditemukan delapan tabung elpiji tiga kg, RM Al ditemukan 12 tabung elpiji tiga kg, peternakan ayam PA ditemukan delapan tabung elpiji tiga kg," kata Sales Eksekutif LPG DIY Pertamina R Djorojatun Sumantri.

Jika dihitung rata-rata penggunaan mereka per hari untuk usaha rumah makan sebanyak 4 hingga 5 tabung per hari, kecuali RM Al yang maksimal penggunaan per harinya bisa sampai 10 tabung per hari, dan peternakan ayam menggunakan delapan tabung elpijin tiga kg per hari. "Sehingga total konsumsi elpiji tiga kg per bulan yang tidak sesuai dengan peruntukannya adalah 756 tabung,” ujarnya.

Dalam sidak ini, pihaknya juga memberikan arahan dan imbauan tentang peruntukan elpiji tiga kg, serta mengajak para pelaku usaha untuk melakukan penukaran tabung ke tabung tidak subsidi. Dalam sidak ini, Pertamina memberikan trade in (tukar tabung) dengan elpiji 5,5 kg secara gratis.

“Kami berikan secara gratis penukaran dua tabung elpiji tiga kg dengan satu tabung elpiji 5,5 kg, dan untuk kegiatan sidak kali ini, kami sudah memberikan 21 tabung elpiji 5,5 kg," jelasnya.

Lebih lanjut kepada para pelaku usaha ini diimbau untuk mau beralih, karena yang mereka gunakan ini jelas tertulis 'Hanya untuk masyarakat miskin'.

"Dan mereka bukan kelompok keluarga miskin sehingga tidak bisa  menggunakan LPG bersubsidi,” kata Bagian Pengawas Distribusi Barang Kebutuhan Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Sumarno.

Unit Manager Communication and CSR MOR IV, Andar Titi Lestari, menyampaikan bahwa kegiatan monitoring elpiji tiga kg ini akan dilakukan secara berkala, bekerja sama dengan Desperindag, Hiswana Migas, dan kepolisisan.

“Kami bersinergi agar peruntukan barang bersubsidi dapat tepat sasaran dan berharap kesadaran para pelaku usaha untuk bangga menggunakan barang non subsidi juga dapat meningkat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement