REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Kesehatan kembali mengirimkan bantuan bagi warga terdampak gempa 7,0 Skala Richter (SR) di Kabupaten Lombok Utara. Pemprov mengirimkan Tim Kesehatan Jiwa dari RS Jiwa Pemprov Jabar sebanyak delapan orang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar, tim ini terdiri dari tiga orang dokter spesialis jiwa, satu orang dokter spesialis jiwa anak dan remaja, satu orang psikolog, satu orang perawat kesehatan jiwa, satu orang pekerja sosial dan satu orang administrator.
“Tim sudah bekerja selama empat hari, mulai Kamis (16/8) sampai Ahad (19/8) lalu dan bertugas di wilayah Kabupaten Lombok Utara,” ujar Dodo kepada wartawan, Jumat (24/8).
Menurut Dodo, tim fokus pada pemulihan kesehatan mental korban gempa, termasuk anak-anak. Sebab kejadian musibah ini sangat traumatis dan menelan banyak korban. Informasi dari posko bencana prov NTB sampai hari ini korban meninggal dunia 466 orang. Dodo mengatakan, begitu sampai ke lokasi tim sudah mulai melakukan kunjungan dan penyaluran bantuan.
“Kami telah mengunjungi RS Jiwa Mutiara Sukma Lombok, NTB. Bantuan obat-obatan telah disalurkan dan diterima Plt Kadiskes Prov NTB,” katanya.
Selain itu, kata dia, tim juga telah melakukan kunjungan ke Puskesmas Pemenang Lombok Utara yang rusak kena gempa. Di sana pelayanan kesehatan dilaksanakan di tenda darurat di halaman kantor kecamatan.
Dinas Kesehatan Jabar pun, telah menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Lombok dari karyawan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar sebesar Rp 50 juta ditambah dua ekor sapi untuk hewan kurban. Bantuan tersebut diterima oleh Staf Ahli Gubernur NTB.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Jabar (Sekda Jabar), Iwa Karniwa, mengatakan Jabar telah menggelontorkan bantuan untuk penanganan gempa. Ia mengatakan sekitar dua pekan lalu Pemprov Jabar memberikan bantuan senilai Rp 2 miliar sesuai dengan permintaan NTB.
Iwa mengatakan, dana sebesar Rp 2 miliar diambil dari pos dana tidak terduga yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu ditambah dari donasi ASN dalam program Jabar Peduli dan Bank BJB. Setelah koordinasi dalam waktu cepat, dana tersebut langsung dikirim. "Dan langsung simbolis penyerahan oleh Pak Penjabat Gubernur di Lombok,” katanya.
Pemprov Jabar, kata Iwa, berinisitiaf memberikan bantuan tunai mengingat kebutuhan di sana adalah uang tunai bukan bantuan berupa barang. Meski dilanda gempa, infrastruktur jalan masih terbilang baik dan masyarakat masih bisa membeli kebutuhan barang secara langsung.