REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Hasil Monitoring Hari Tanpa Hujan bertutut-turut (HTH) Dasarian II Agustus 2018 di Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebutkan, ada tujuh kabupaten mengalami kekeringan ekstrem. Tujuh kabupaten itu meliputi Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Lembata, Sumba Timur, Belu, Rote Ndao dan Kabupaten Kupang.
"Monitoring HTH berturut-turut (HTH) Dasarian II Agustus 2018 Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada umumnya mengalami kriteria Hari Tanpa Hujan dengan kategori Sangat Pendek (1-5 hari) dan Menengah (11-21 hari)," kata kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris Geru, Jumat (24/8).
Namun, terdapat wilayah yang mengalami HTH dengan kategori ekstrem atau lebih dari 60 hari. Wilayah-wilayah itu adalah Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Kabupaten Lembata (sekitar Wairiang, Kabupaten Sumba Timur (sekitar Rambangaru dan Lambanapu). Selain itu, Kabupaten Rote Ndao (sekitar Olafulihaa), Kabupaten Belu (sekitar Fatulotu) serta Kabupaten Kupang (sekitar Hueknutu dan Sulamu).
Mengenai peluang curah hujan, Geru mengatakan, berdasarkan peta prakiraan, peluang curah hujan dasarian III Agustus 2018 diketahui bahwa pada umumnya wilayanh NTT diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm sebesar 60-90 persen.
Sedangkan di sebagian kecil Kabupaten Manggarai Barat, sebagian Kabupaten Manggarai Timur, dan sebagian kecil Kabupaten Ngada diprakirakan memiliki peluang curah hujan 21-50 mm sebesar 40-50 persen.