Senin 20 Aug 2018 00:49 WIB

Gempa Lombok 7 SR, Masyarakat Pilih Bertahan di Jalan

Masyarakat merasa trauma dengan gempa

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Hazliansyah
Warga Mataram Berhamburan keluar rumah akibat gempa pada Ahad (19/8) malam. Listrik langsung padam.
Foto: Republika/M Nursyamsyi
Warga Mataram Berhamburan keluar rumah akibat gempa pada Ahad (19/8) malam. Listrik langsung padam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat di Lombok Timur dan sekitarnya saat ini memilih mengamankan diri di lapangan-lapangan dan menjauhi bangunan. Pasca gempa besar berkekuatan 7 SR pada pukul 21.56 WIB tadi, masyarakat mengalami trauma lantaran gempa susulan terus terjadi.

"Masyarakat berkumpul di lapangan dan di tempat yang aman. Masyarakat merasakan trauma dengan gempa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Ahad (19/8).

Sutopo juga mengungkap telah ada imbauan dari Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi untuk tetap waspada dan tenang. Masyarakat di sekitar Sembalun dan Sambelia Lombok Timur juga diminta agar menjauhi perbukitan.

"Masyarakat agar menjauhi bangunan dan rumah yang sudah tidak memenuhi standar keamanan," ujar Sutopo.

Sutopo juga mengatakan masyarakat juga mendengar suara gemuruh saat gempa terjadi yang kemungkinan berasal dari longsoran di perbukitan dan Gunung Rinjani.

Namun Sutopo mengatakan, hingga kini belum dapat dipastikan dampak gempa tersebut karena listrik padam dan komunikasi mati di Lombok Timur. Sutopo mengatakan gempa dirasakan keras di Lombok Timur yang paling berdekatan dengan pusat gempa.

photo
Sejumlah warga asing membersihkan puing-puing atap restorannya yang runtuh pasca gempa bumi di kawasan wisata Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Sejumlah fasilitas publik untuk wisatawan seperti restoran, hotel, jeti pelabuhan dan jaringan listrik rusak terdampak akibat gempa.

Sutopo menyebut beberapa rumah dan bangunan roboh dan banyak bangunan roboh di Kecamatan Sambelia.

"Kondisi listik PLN padam di seluruh Lombok. Kondisi gelap gulita sehingga menyulitkan untuk memperoleh informasi dampak gempa," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Ahad (19/8) malam.

Adapun gempa susulan terus terjadi Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ahad (19/8). Setelah gempa berkekuatan magnitudo 7.0 pada pukul 21.56 WIB, tercatat tiga kali gempa dengan kekuatan bervariasi melanda Lombok dalam kurun waktu kurang dari satu jam.

Berdasarkan informasi BMKG, gempa susulan terjadi pada pukul 22.16 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,6 dengan pusat gempa berada di darat 18 Km Barat Laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 Km. Kemudian 10 menit kemudian pada pukul 22.28 WIB gempa berkekuatan magnitudo 5,8 kembali mengguncang LOmbok Timur kali ini dengan kedalaman 10 km.

Sedangkan gempa susulan ketiga dengan kekuatan cukup besar dengan kekuatan magnitudo 5,0 terjadi pada pukul 22.45 WIB 56 Km Timur laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 Km. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement