REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Masyarakat di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih merasakan guncangan akibat gempa, Senin (20/8) dinihari. Warga pun banyak yang memilih untuk berada di luar rumah dan membangun posko-posko darurat.
Anggota Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumbawa Besar, Adam, mengatakan pihaknya masih berusaha membangun tenda.
"Saya lagi pasang tenda ini," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (19/8) malam.
Ia mengatakan, Pusdalops PB Sumbawa Besar tengah membangun tenda, tepatnya di lapangan depan kantor Bupati Sumbawa, dibantu oleh anggota Pramuka.
Ia mengatakan banyak pasien rumah sakit yang juga membutuhkan tenda darurat.
"Tenda ini bantuan dari Pramuka, Dinas Sosial dan BPBD, total ada empat tenda yang sedang kami dirikan. Ini masih bergetar, makanya kita buat posko di Kantor Bupati. Nanti lagi ya," jelas Adam.
Sementara di titik lainnya, Anggota Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumbawa Besar, Wawan, mengungkapkan hal senada. Guncangan masih terasa di wilayah tersebut. Warga di sana secara swadaya membangun posko.
"Untuk korban belum kita ketahui, karena kita dari BPBD Sumbawa Barat lagi buat posko utama pengungsi di alun-alun kota Taliwang," jelas Wawan.
Bisa dipastikan, sejak gempa yang terjadi pada Ahad (19/8) pukul 21.56 WIB ini, kondisi beberapa wilayah di NTB masih bergetar akibat adanya gempa susulan.