Ahad 19 Aug 2018 23:41 WIB

Warga Mataram Memilih Berada di Luar Rumah

Sebagian memilih kembali ke tenda-tenda pengungsian yang sudah sempat ditinggalkan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Warga Mataram Berhamburan keluar rumah akibat gempa pada Ahad (19/8) malam. Listrik langsung padam.
Foto: Republika/M Nursyamsyi
Warga Mataram Berhamburan keluar rumah akibat gempa pada Ahad (19/8) malam. Listrik langsung padam.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa kembali melanda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (19/8) malam. Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi sekira pukul 22.56 WITA dengan episenter di 30 km timur laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.

Pantauan Republika.co.id di Mataram, NTB, warga di Lingkungan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, langsung berhamburan keluar rumah. Aliran listrik langsung padam saat gempa terjadi.

"Keluar dulu, keluar dulu, jangan ada yang di dalam, jangan dekat-dekat bangunan," ujar warga Kekalik, Mataram, NTB, Eli, Ahad (19/8) malam.

Warga kemudian langsung berzikir melanjutkan asma Allah SWT. Tak berlangsung lama, gempa kembali terjadi dengan getaran lebih rendah, namun tetap terasa. Tercatat sebanyak dua kali gempa susulan yang terasa dari gempa pertama.

Republika.co.id mencoba menelusuri sejumlah ruas jalan utama di Kota Mataram. Seluruh warga memilih berada di luar dengan penerangan seadanya menggunakan senter maupun telepon seluler.

Di Jalan Majapahit, tepatnya di depan Universitas Mataram, terpantau sejumlah warga memilih mengamankan diri di sana. Sejumlah warung makan yang ada di sepanjang Jalan Majapahit pun langsung tutup.

Kondisi serupa juga tampak di Jalan Airlangga, di mana banyak warga berada di pinggir jalan bersama keluarga. Areal jalan-jalan utama di Kota Mataram masih terpantau lancar lantaran warga memilih berkumpul bersama keluarga di halaman rumah.

Meski begitu, kondisi di Lapangan Sangkareang terlihat terus didatangi warga. Sebelumnya, banyak warga yang memilih bermalam di lapangan yang berada di sebelah kantor Wali Kota Mataram tersebut saat gempa pada Ahad (5/8). Sejatinya, tenda-tenda di kondisi Lapangan Sangkareang sudah sedikit karena warga dalam beberapa hari terakhir sudah mulai kembali ke rumah. Namun, gempa yang baru saja terjadi membuat banyak warga kembali ke lapangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement