REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang perayaan Idul Adha tahun mulai bermunculan penjual hewan kurban. Kebanyakan berjualan dengan tempat ala kadarnya.
Beratapkan terpal, mereka siap menjajakan beberapa ekor sapi dan kambing. Hewan ternak tersebut pun diberi pagar pembatas dari bambu.
Namun, yang menjadi perhatian adalah para penjual hewan kurban yang menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan. Iman Satria, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta mengatakan, para penjual hewan kurban tidak seharusnya berjualan di trotoar.
"Seharusnya janganlah, kan sudah ada larangan-larangan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah daerah supaya ditaati," kata Iman ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (19/8).
Menurutnya, larangan tersebut bukan untuk mengkotak-kotakkan. Tetapi justru untuk menertibkan. Apalagi saat ini sedang berlangsung Asian Games 2018 di Jakarta.
"Kan lagi ada Asian Games dan tamu-tamu negara lainnya. Kan nanti malunya secara keseluruhan Indonesia," imbuh Iman.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menilai, perlu lebih bijak ketika hendak memanfaatkan trotoar untuk berjualan hewan kurban. "Ketika masyarakat meminta pejalan kaki untuk memaklumi kegiatan sekali dalam setahun ini, tapi kan aturan yang menyatakan tidak boleh memaklumi itu," ujar Alfred melalui sambungan telepon.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Ahad (19/8) belum memberikan komentar terkait masih ada penjual hewan kurban di trotoar. "Besok ya," jawab Anies singkat dengan sedikit tersenyum.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, di beberapa titik masih terlihat pedagang yang berjualan hewan kurban di trotoar. Diantaranya di sekitar Johar Baru dan Paseban, Jakarta Pusat.