Jumat 17 Aug 2018 17:43 WIB

BMKG Luncurkan Radar Cuaca di Stasiun Meteorologi Sintang

Radar cuaca memiliki jangkauan wilayah hingga radius 240 kilometer.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Angga Indrawan
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINTANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi meluncurkan radar cuaca di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Peresmian dilaksanakan di Kompleks Bandara Tebelian Sintang, Kamis (16/8). 

Gedung dan Operasional Radar Cuaca Sintang diresmikan langsung oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo dan Bupati Sintang Jarot Winarno. Radar cuaca itu merupakan yang ke-41 dari 60 radar cuaca yang diperlukan di seluruh wilayah Indonesia. 

"Radar ini adalah radar jenis C-band Dual Polarisasi yang dapat memancarkan dan menerima gelombang mikro secara vertikal dan horizontal. Teknologi radar cuaca Sintang adalah yang terbaru dan digunakan pertama kali di Bandara Tebelian," tutur Mulyono.

Dia menjelaskan, pembangunan Gedung Radar Cuaca di kawasan Bandara Tebelian Sintang telah dimulai sejak 2017. Radar cuaca itu mampu mendeteksi fenomena cuaca seperti hujan, badai, petir, salju, dan butir es, juga fenomena noncuaca seperti asap dan abu vulkanik. 

Dengan teknologi terbaru, radar cuaca memiliki jangkauan wilayah hingga radius 240 kilometer dengan interval waktu pelaporan setiap 10 menit. Kondisi itu sesuai untuk pemantauan potensi hujan secara real time sehingga berguna dalam proses pembuatan informasi peringatan dini cuaca ekstrem. 

Radar cuaca yang dapat memprediksi cuaca lebih detail dan akurat itu juga diharapkan bisa menghindari kerugian pembangunan akibat faktor cuaca ekstrim. Terlebih, kata Mulyono, prediksi cuaca sangat penting untuk nelayan, petani, peternak, dan praktisi pariwisata. 

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan kehadiran radar cuaca BMKG sangat penting bagi keselamatan masyarakat. Pasalnya, Sintang yang memiliki luas 21 ribu kilometer dengan luas hutan sebesar 1,2 juta hektare memiliki potensi kebakaran hutan yang tinggi. 

"Radar cuaca ini dapat membantu manajemen risiko untuk menanggulangi titik panas penyebab kebakaran hutan. Saya bersyukur dengan adanya radar cuaca BMKG ini pastinya akan bermanfaat baik bagi masyarakat Kabupaten Sintang," ungkap Jarot.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement