Kamis 16 Aug 2018 18:47 WIB

BI Serahkan Bantuan Korban Gempa Lombok

BI Fokus Pasokan Air Bersih, Paramedis, dan Logistik.

Rep: Agung Fazza/ Red: Joko Sadewo
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi (tengah berjilbab) berfoto bersama anak-anak di posko pengungsian korban gempa Lombok, di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, usai memberikan bantuan, Kamis (16/8).
Foto: istimewa
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi (tengah berjilbab) berfoto bersama anak-anak di posko pengungsian korban gempa Lombok, di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, usai memberikan bantuan, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Guna membantu meringankan beban korban gempa Lombok, Bank Indonesia (BI) memberikan bantuan berupa kebutuhan pengungsi pasca gempa. Bantuan yang diberikan fokus pada tiga hal yaitu penyediaan air bersih, kesehatan, dan logistik.

Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi secara simbolis menyampaikan bantuan pada warga dan pengungsi di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (16/8). Rosmaya menjelaskan bantuan penyediaan air bersih dibarengi juga dengan pembuatan sarana mandi, cuci, kakus (MCK) di 26 posko pengungsi pada 11 dusun di Desa Gondang.

"Sanitasi menjadi hal yang perlu diperhatikan di lokasi pengungsian," kata Rosmaya.

Sedangkan terkait bantuan kesehatan, selain berupa obat-obatan, posko bantuan BI juga menyediakan tim dokter dan paramedis. Selain bantuan medis, BI juga memberikan bantuan kesehatan psikologis, terutama terkait anak-anak. Soal ini, BI mengajak Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi.

"Dalam kondisi bencana seperti ini, anak-anak memang perlu diajak kembali ke dunianya yang penuh kegembiraan," ujar Seto pada kesempatan yang sama. Ini, sambungnya, bisa dilakukan melalui trauma healing dengan cara misalnya mengajak bernyanyi.

Selanjutnya, mengenai bantuan stok logistik, Rosmaya menegaskan penyediaan stok kebutuhan pengungsi antara lain bahan pangan dan nonpangan dilakukan dengan mendirikan dua pos gudang logistik atau dapur umum.

Terkait bantuan tersebut, Kepala Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Barat, Achris Sarwani mengatakan selama masa tanggap darurat bencana bantuan yang disalurkan BI melalui kantor perwakilan memcapai sebesar Rp.1,2 miliar.

Begitupun, kata Achris, jumlah bantuan yang disalurkan jauh lebih besar dari nilai tersebut. "Sebab, BI juga memberikan bantuan yang bersifat sukarela dari seluruh Kantor Perwakilan BI lain yang belum bisa dihitung nilai persisnya," jelas Achris.

"Seluruh bantuan tersebut kita berikan setelah sebelumnya melakukan identifikasi kebutuhan korban yang belum tertangani. Juga dilakukan melalui koordinasi dengan pembina wilayah dan petugas posko setempat. Bantuan ini diharapkan bisa menguatkan korban gempa dan pengungsi untuk bangkit menatap masa depan lebih baik," kata Rosmaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement