Selasa 14 Aug 2018 18:47 WIB

Kejar Smart City, Pemkot Yogyakarta Kuatkan Kolaborasi

Perwujudan smart city di Yogyakarta tidak sekadar langkah untuk mengejar prestisius.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Yogyakarta
Foto: Nico Kurnia Jati
Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kota Yogyakarta saat ini serius menapaki jalan menuju smart city. Untuk itu, integrasi sistem yang ada untuk mewujudkan smart city terus dipersiapkan secara matang Pemkot Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, perwujudan smart city di Yogyakarta tidak sekadar langkah untuk mengejar prestisius. Namun, yang terpenting smart city dapat memberikan kemudahan layanan kepada publik.

Sekaligus, lanjut Haryadi, mencerdaskan masyarakat dan sinergis dengan kondisi sosio-kultural di Yogyakarta. Ia menilai, smart city merupakan amanat undang-undang yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Keberadaan smart city harus dapat memberi solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat, jangan mudah menolak yang diinginkan warga," kata Haryadi saat lokakarya Penguatan Implementasi Smart City di Komplek Balai Kota, Selasa (14/8).

Ia melihat, perwujudan smart city sejalan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals. Serta, untuk mendukung hal-hal tersebut diperlukan keinginan politik, dasar hukum dan strategi yang baik.

"Zaman berkembang luar biasa, kalau kita gini-gini aja ya jalan di tempat, tidak usah takut untuk menjadi kreatif, yang penting kita memberikan layanan terbaik ke masyarakat dan tetap ada di jalur yang benar," ujar Haryadi.

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Suhono Harso Supangkat menilai, konsep smart city merupakan kota yang dapat mengelola berbagai sumber daya secara efektif dan efisien.

Nantinya, bisa menyelesaikan berbagai tantangan kota dengan memakai solusi inovatif, terintegrasi dan berkelanjutan. Serta, menyediakan infrastruktur dan memberi layanan-layanan yang bisa meningkatkan kualitas hidup warganya.

"Untuk mewujudkan smart city diperlukan suatu kolaborasi yang menghimpun berbagai pemangku kebijakan, baik dari industri, pemerintah, pendidikan, komunitas maupun masyarakat," ujar Suhono.

Suhono menekankan, penerapan smart city harus sinergis dengan kondisi sosio kultural yang ada di wilayah tersebut. Jadi, smart city bukan hanya adopsi teknologi, tapi mampu menjadi cerdas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

"Yogyakarta menghubungkan antara kebutuhan dan persediaan, hal ini adalah suatu tantangan bagi Yogyakarta, menjadi industri harus punya platform yang kuat dan smart city dapat menjadi platform tersebut," kata Suhono.

Penerapan smart city di Kota Yogyakarta sendiri mengedepankan kolaborasi dengan semangat yang melandasi Kota Yogyakarta yaitu segoro amarto dan gandeng-gendong. Jadi, kata kuncinya memang kolaborasi dan co-creation.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad menekankan, Yogyakarta jadi salah satu kota yang terpilih mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City dan tengah menyusun masterplan dan program.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement