REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Junaidi (12 tahun) satu-satunya penumpang yang selamat dalam musibah jatuhnya pesawat Dimonim Air PK-HVQ hingga Selasa (14/8) masih menjalani perawatan medis. Sehingga dirinya belum bisa dimintai keterangan terkait kejadian nahas yang menimpanya.
Kabid Dokkes Kombespol dr. Ramon Amiman mengatakan, setelah diobservasi selama 24 jam Junaidi memang sempat mengalami penurunan hemoglobin, peregangan perut dan ada perobekan di limpa. Namun setelah dilakukan operasi, Junaidi sudah bisa berkomunikasi.
"Kita telah melakukan operasi untuk menghentikan peregangan, yang mana perobekan limpa dikarenakan benturan dan saat ini sudah bisa berkomunikasi," kata Ramon melalui siaran pers kepada Republika, Selasa (14/8).
(Baca: Kronologi Jatuhnya Pesawat Demonim di Pegunungan Papua)
Sementara itu, Wakapolda Papua Brigjen Pol Yakobus Majuki menyampaikan, korban yang selamat akan dirawat secara optimal. Pihaknya juga akan memberikan pelayanan yang optimal. "Tadi saya juga sempat menjenguk, dan korban selamat masih dalam perawatan intensip pihak medis," kata dia.
Pada hari Sabtu tanggal 11 Agustus 2018, telah dilaporkan bahwa pesawat milik PT. Martha Buana Abaadi PK – HVQ TIPE PAC 750XL dengan rute penerbangan dari Bandara Tanah Merah – Bandara Oksibil hilang kontak.
Informasi tersebut di peroleh dari Kapospol Bandara Bripka Fardiansyah melalui pihak Tower Bandara Oksibil. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal melalui keterangan yang diterima Republika menjelaskan, Sabtu pukul 13.50 wit, Pesawat Dimonim Air terbang dari Bandara Tanah Merah Kabupaten Boven Diguel menuju Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang. Sekitar Pukul 14.17 wit, Pesawat Dimonim Air melakukan kontak komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil.
"Keterangan dari pihak Tower Bandara Oksibil bahwa Pesawat Dimonim Air seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pada pukul 14.30 Wit namun hingga pesawat hilang kontak," kata Kamal.
Tindakan kepolisian yang dilakukan yakni menerima laporan dan melakukan koordinasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil, TNI, basarnas Kab Pagubin, Pemda Oksibil dan anggota melakukan pencarian. Akhirnya pada Ahad (12/8) pesawat tersebut ditemukan.