Selasa 14 Aug 2018 02:48 WIB

Bantuan Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Mulai Diserahkan

Jokowi menargetkan pada Selasa (14/8) 1.000 rumah rusak berat mulai diperbaiki.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kedua kanan) meninjau kondisi rumah sakit lapangan di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (13/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kedua kanan) meninjau kondisi rumah sakit lapangan di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (13/8), menggelar rapat terbatas di halaman RSUD Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara seusai meninjau penanganan dampak gempa di Lombok Utara, NTB. Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi menginstruksikan agar bantuan bagi warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan berat diserahkan mulai hari ini.

"Dimulai besok pagi (hari ini) akan segera kita serahkan bantuan untuk rumah yang rusak berat. Saya harapkan besok paling tidak minimal bisa seribu diserahkan. Kemudian setelah itu penyerahan bantuan untuk perbaikan rumah lainnya segera dilaksanakan terus," kata Jokowi, Senin.

Dikutip dari siaran resmi Istana, ia pun meminta agar jajaran terkait memastikan jumlah rumah yang mengalami rusak berat, sedang, maupun rusak ringan. Data tersebut diperlukan pemerintah pusat untuk mendistribusikan bantuan yang akan diberikan kepada tiap kepala keluarga. Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat, pemerintah telah menetapkan akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta.

Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan agar aktivitas perekonomian di daerah terdampak gempa dapat segera dipulihkan. Karena itu, ia meminta agar perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang perekonomian juga menjadi prioritas.

"Untuk fasilitas-fasilitas umum yang berkaitan dengan ekonomi misalnya pasar agar ini didahulukan. Terutama pasar-pasar yang rusaknya ringan agar segera diperbaiki dan masyarakat didorong untuk beraktivitas ekonomi kembali," ucapnya.

Tak hanya itu, Jokowi mengarahkan agar masyarakat mendapatkan edukasi mengenai pembangunan rumah yang tahan gempa. Hal ini mengingat daerah tersebut merupakan wilayah rawan bencana dan beberapa kali dilanda gempa sejak 1979.

"Harus kita mulai sejak saat ini pembangunan rumah harus dengan konstruksi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)," kata dia.

Terakhir, Presiden juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membenahi fasilitas-fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak maupun hancur karena gempa. "Jangan sampai terlalu lama tidak disentuh sehingga anak-anak kita nanti tidak bisa belajar dan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga kita harapkan bisa pulih kembali," tambahnya.

Rapat terbatas ini digelar di sekitar tenda pengungsian. Jokowi menggelar rapat bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya M. Syaugi, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei.

Baca juga:

Hilangkan Trauma Gempa, Guru di Lombok Dirotasi Sementara

Kerugian Akibat Gempat Lombok Ditaksir Rp 5,04 Triliun

BNPB: Hindari Bantuan Susu Formula untuk Bayi Korban Bencana

photo
Gempa Lombok

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement