REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menghadapi Hari Raya Idul Adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban, Senin (13/8). Pemeriksaan itu dimaksudkan untuk memastikan kondisi kesehatan dan kelayakan hewan tersebut untuk dikurbankan.
Berdasarkan pantauan, pemeriksaan itu dilakukan ke sejumlah penjual hewan kurban yang tersebar di beberapa titik lokasi. Hasilnya, petugas menemukan ada hewan kurban jenis domba yang menderita penyakit pada bagian mulut dan matanya.
Selain itu, petugas juga menemukan ada sapi yang belum cukup umur untuk dijadikan sebagai hewan kurban. Hal tersebut terlihat dari belum tanggalnya gigi sapi tersebut.
Terhadap hewan yang sakit, petugas meminta kepada penjualnya untuk memisahkannya dengan hewan lainnya. Hewan yang sakit juga harus diobati terlebih dulu sampai benar-benar sembuh sebelum dijual kepada konsumen. Sedangkan sapi yang belum cukup umur, dilarang dijual untuk kepentingan kurban.
Sementara itu, terhadap hewan kurban yang sehat dan cukup umur, petugas memberikan tanda berupa kalung. Para calon pembeli pun diminta untuk membeli hewan yang telah memiliki kalung tersebut karena sudah terbukti dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan hewan kurban.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu, Joko Pramono, mengungkapkan, pemeriksaan tersebut sudah rutin dilakukan instansinya setiap menjelang hari raya Idul Adha. Hal itu untuk memastikan kondisi kesehatan dan kelayakan hewan qurban yang dijual para pedagang. "Dari hasil pemeriksaan, sebagian besar sudah memenuhi syarat. Tapi ada juga sebagian kecil hewan yang memang kena pnyakit," kata Joko.
Joko pun mengimbau kepada para pedagang untuk hanya menjual hewan kurban yang sehat dan layak. Dia juga meminta agar mereka tidak menjual hewan kurban dengan harga yang mahal sehingga akan lebih banyak masyarakat yang bisa ikut berkurban.