Senin 13 Aug 2018 18:11 WIB

Hingga Rabu, Naik BRT Purwokerto-Purbalingga Gratis

Baru delapan unit bus yang beroperasi.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan beroperasinya BRT rute Purwokerto-Purbalingga.
Foto: Eko Widiyatno.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan beroperasinya BRT rute Purwokerto-Purbalingga.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Warga Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah, masih berkesempatan menjajal BRT (Bus Rapid Transit) Koridor 1 Purwokerto-Purbalingga PP tanpa harus membayar. Selama masa ujicoba yang akan dilaksanakan hingga Rabu (15/8), Pemprov Jateng selaku operator BRT tersebut memutuskkan untuk menggratiskan warga yang menggunakan jasa angkutan tersebut.

''Pada tanggal 16 Agustus 2018, penumpang baru harus membayar tiket bus,'' jelas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Sugeng Hardoyo.

Namun dia menyebutkan, tarifnya juga tidak akan terlalu mahal. Untuk jarak jauh-dekat antara rute awal di Purwokerto hingga rute terakhir di Purbalingga, penumpang hanya dikenakan tarif Rp 4.000. Bahkan untuk pelajar dan mahasiswa hanya dikenakan tarif Rp 2.000.

Pengoperasian BRT ini diluncurkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Terminal Bulu Pitu Purwokerto, Senin (13/8). Pada masa awal pengoperasian, baru delapan unit bus yang beroperasi. ''Sebanyak enam unit lainnya, direncanakan baru akan ikut melayani rute ini 22 Agustus mendatang,'' jelasnya.

Mengenai rute BRT,  dari Purwokerto bus akan berangkat dari Terminal Bulu Pitu melalui Sokaraja dan jalan lingkar selatan Kota Purbalingga, serta berakhir di Terminal Bukateja Purbalingga. Dalam rute ini, jarak yang ditempuh sekitar 26,4 kilometer.

Sedangkan untuk rute sebaliknya, dari Terminal Bukateja kemudian melalui jalur Kota Purbalingga-Sokaraja-Kota Purwokerto dan kembali ke Terminal Bulupitu. Dalam rute balik ini, jarak yang ditempuh menjadi lebih panjang sekitar 39 km.

Kepala Seksi Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas Taryono mengatakan, jam operasional BRT akan dimulai pukul 05.00 sampai 17.00 WIB. ''Saat uji coba, jam operasionalnya juga sama. Hanya pada saat diluncurkan gubernur, operasional BRT dimulai bersamaan dengan peluncuran,'' katanya.

Dari uji coba yang dilakukan selama beberapa hari sebelumnya, dia mengaku memang masih ditemukan beberapa kendala teknis. Misalnya, masih adanya beberapa pohon perindang jalan yang bagian atasnya menutup bagian atap bus. ''Namun saat ini, dahan-dahan pohon tersebut sudah dipangkas,'' jelasnya.

Demikian juga dengan lantai shelter  masih lebih tinggi dari lantai pintu bus. ''Soal ini kami sudah berkoordinasi dengan Balai Trans, dan mulai dilakukan perbaikan,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement