REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy menyatakan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, akan segera memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya. Menurutnya, sekolah-sekolah baru yang dibangun nantinya akan dirancang tahan gempa.
"Kita robohkan lalu kemudian dibangun. Yang akan membangun dari Kementerian PUPR. Semuanya akan dirancang tahan gempa untuk bangunan baru," kata Muhajir saat meninjau kerusakan Sekolah Dasar Negeri 5 Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Senin (13/8).
Sekolah Rusak. Anak membawa poster Presiden RI Joko Widodo didalam kelas yang rusak di SDN 22 Kekait, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Ahad (12/8).
Muhajir menegaskan, semua sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa Lombok nantinya akan diperbaiki. Namun demikian, yang lebih diutamakan untuk diperbaiki adalah sekolah yanga mengalami rusak berat. "Kan memang tidak semuanya sekolah fatal atau mengalami kerusakan berat. Jadi nanti diprioritaskan yang fatal dulu, yang rusaknya parah," ujar Muhajir.
Muhajir mengungkapkan, berdasarkan data yang ada saat ini, ada 606 sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa yang mengguncang Lombok. Terdiri dari 69 unit sekolah Paud, 341 unit Sekolah Dasar, 92 unit Sekolah Menengah Pertama, 55 unit Sekolah Menengah Atas, 42 unit Sekolah Menengah Kejuruan, dan 6 Sekolah Luar Biasa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy saat meninjau Sekolah Dasar Negeri 5 Pohgading, Desa Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Senin (13/8). Sekolah tersebut menjadi salah satu yang mengalami kerusakan parah akibat gempa Lombok.
Jika dilihat berdasarkan kabupaten, sekolah-sekolah yang rusak tersebut terdapat di 8 daerah. Yakni di Lombok Barat 133 unit sekolah, Lombok Utada 169 sekolah, Lombok Tengah 123 sekolah, Lombok Timur 75 sekolah, Mataram 77 sekolah, Karang Asem, Bali 5 sekolah, Denpasar, Bali 9 sekolah, dan Sumbawa Barat 3 sekolah.