REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus memprediksi kualitas hasil Pileg 2019 tidak akan menjadi lebih baik dari anggota legislatif saat ini. Sebab, ketidakseriusan parpol mempersiapkan kader menjadi akar masalah.
Ia memperkirakan calon anggota legislatif (caleg) yang berkontestasi pada Pemilihan Legislatif 2019 akan didominasi wajah-wajah lama dan tak asing. "Saya pikir caleg juga didominasi oleh politikus yang gagal dalam Pilkada dan loncat ke Pileg," ujar Lucius saat dihubungi wartawan, Ahad (12/8).
Tak hanya itu, ia juga memprediksi caleg-caleg baru yang bermunculan adalah caleg dengan modal banyak dan terkenal. Hal ini, Lucius mengatakan, karena partai politik tak punya pilihan dalam menghadirkan caleg-caleg bervariasi lantaran permasalahan kaderisasi.
"Apalagi kaderisasi itu sendiri sangat lemah, hampir di semua parpol sehingga cara-cara instan dengan merekrut caleg kaya dan terkenal menjadi pilihan ketika penentuan calon sepenuhnya diserahkan kepada pemilih berdasarkan suara terbanyak," kata Lucius.
Baca Juga:
- Artis Dinilai Masih Kurang Mumpuni Jadi Caleg
- Masyarakat Diminta Cermati Pengumuman Daftar Caleg Sementara
Selain itu, hal yang menunjukan parpol bermasalah dalam kaderisasi juga terlihat dari kengototan parpol untuk tetap menyertakan caleg mantan narapidana korupsi, kejahatan seksual terhadap anak dan bandar narkoba. "Hal itu menfonfirmasi kesulitan sekali semangat instan parpol dalam merekrut caleg," ujar Lucius.
Untuk memastikan apakah caleg-caleg tersebut lolos, saat ini masih harus menunggu pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia pun menyoroti KPU yang dinilai kurang transparan dalam proses pengumuman caleg caleg.
"Dengan ketertutupan kerja KPU saat ini saya kira akan banyak caleg bermasalah yang dibiarkan lolos karena tak membuka ruang bagi publik untuk memberi masukan terkait track record caleg," katanya.