Sabtu 11 Aug 2018 19:00 WIB

Pembahasan Kepemimpinan MUI Setelah Musim Haji

Perlu seluruh elemen MUI untuk menentukan sikap.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Pasangan calon Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin setelah mendaftar pencalonan capres dan cawapres di KPU, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pasangan calon Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin setelah mendaftar pencalonan capres dan cawapres di KPU, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum membahas kepemimpinan terbaru pascapencalonan Ketua MUI, Kiai Ma'ruf Amin sebagai pasangan Joko Widodo untuk Pemilihan Umum Presiden 2019. Pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf akan melawan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Sekjen MUI Anwar Abbas mengatakan hingga saat ini MUI belum menentukan apa pun. Termasuk, peluang kepemimpinan baru atau mekanisme MUI saat pimpinan utamanya maju dalam konstetasi politik pemilu utama Indonesia.

Anwar menambahkan pembahasan kemungkinan tidak dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, perlu seluruh elemen MUI untuk menentukan sikap yang diramu dalam pertemuan-pertemuan.

"Belum dibahas, akan dibahas seusai musim haji karena banyak para pengurus yang sedang dan atau akan melaksanakan ibadah haji," katanya pada Republika.co.id, Sabtu (11/8).

Baca juga, Peneliti LIPI Berharap Kiai Ma'ruf Bisa Ikuti Ritme Jokowi

Kiai Ma'ruf pun akan berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Sehingga, pembahasan akan dilaksanakan usai penyelenggaraan haji.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan ia memilih Kiai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Alasannya adalah atas dasar kebinekaan. 

Ma’ruf merupakan sosok yang tepat yang memiliki latar belakang yang mumpuni. Selain sebagai tokoh agama, Ma'ruf juga pernah menjabat di berbagai posisi seperti anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, wantimpres, PBNU hingga kini menjadi Ketua MUI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement