REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menegaskan Partai Demokrat tetap berkomitmen berada dalam koalisi partai politik pendukung calon presiden Prabowo Subianto. Ia pun membantah Demokrat telah bergabung dengan koalisi Prabowo.
"Kalau ketua umum Partai Demokrat tidak hadir saat parpol koalisi berkumpul di kediaman Pak Prabowo pada Kamis (9/8) malam, dan Jumat (10/8) pagi, bukan berarti Partai Demokrat tidak komit, tapi masih dilakukan rapat Majelis Tinggi Partai," kata Roy Suryo pada diskusi "Polemik: Melodramatik Capres-Cawapres" di Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).
Menurut Roy Suryo, Partai Demokrat tidak terlambat, tapi harus membuat keputusan secara cermat, akurat, dan sesuai prosedur. Keputusan sangat penting, diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai (MTP), tidak diputuskan sendiri oleh ketua umum, dan MTP baru membuat keputusan pada Jumat pagi sekitar pukul 10:00 WIB.
Kalau ketua umum parpol koalisi sudah berkumpul di kediaman Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jumat (10/8) pukul 09.00 dan ketua umum Partai Demokrat tidak hadir, menurut Roy Suryo, karena sedang ada rapat MTP.
"Setelah ada keputusan, Mas Agus Harimurti Yudhoyono langsung datang ke KPU dan ikut menandatangani formulir pada berkas pendaftaran pasangan capres-cawapres," katanya. Roy Suryo menegaskan, syarat yang diminta KPU, bukan kumpul dan jalan bersama-sama tapi hadir di KPU dan menandatangani berkas pendaftaran.
Pada kesempatan tersebut, Roy Suryo juga memuji Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai sosok cermat dan tenang. "Pak SBY dalam setiap tindakan dan pembuatan keputusan, selalu tenang, tidak grusah-grusuh. Karena itu, keputusannya selalu cermat, tidak perlu dikoreksi lagi," katanya.
Roy Suryo menegaskan, kalau ada orang lain yang menganggap SBY lamban atau sering terlambat, persepsi itu keliru. Karena, menurutnya, SBY selalu mempertimbangkan semua hal secara cermat
SBY sendiri sebagai ketum Partai Demokrat, tidak ikut mengantar Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, mendaftar sebagai pasangan bakal calon presiden (capres)-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), kemarin. Kehadirannya digantikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kan sudah diwakili oleh beberapa pengurus. Ada Sekjen Hinca Pandjaitan, Mas AHY, saya juga," jelas Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
Syarief menegaskan, SBY sudah menandatangani surat dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga. "Saat ini Pak SBY berada di Kuningan. Tapi iya beliau all out (mendukung). Ini kan organisasi, beliau sudah meneken (menandatangani) kan," tegasnya.