REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) kembali melayani penjualan bahan bakar minyak (BBM) seperti sedia kala, khususnya di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang merupakan wilayah terparah yang terdampak gempa. Hal tersebut disampaikan Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Rifky Rakhman Yusuf.
"BBM sangat penting untuk membantu mobilitas masyarakat yang terkena bencana," kata Rifky dalam rilis tertulis kepada Republika, Jumat (10/8).
Rifky menyebut Kayangan merupakan daerah terdekat dengan pusat gempa yang mengguncang Lombok 7,0 skala richter, Ahad (5/8). SPBU di sana sudah menggelontorkan hingga delapan ribu liter pertalite dan premium.
Ada sekitar 60 SPBU di Lombok Utara yang kini telah beroperasi rutin. Rifky mengatakan untuk menjaga ketertiban lingkungan dan kondusivitas, maka petugas memberlakukan kebijakan pengisian Rp 20 ribu per hari kepada setiap pengenda sepeda motor.
Terminal BBM yang berada di Nusa Tenggara Barat, seperti TBBM Ampenan, TBBM Badas, dan TBBM Bima juga telah beroperasi seperti biasa. Seluruh fasilitas penting BBM dan LPG aman, termasuk stok keduanya yang memenuhi standar ketahanan pasokan.
"Sampai saat ini satuan tugas bencana dan posko bantuan Pertamina masih aktif di lapangan melayani kebutuhan energi masyarakat," kata Rifky.
Bantuan Pertamina yang disalurkan, antara lain sembako, perlengkapan tidur, dan tenda untuk pengungsi. Pertamina juga memberi bantuan berupa kebutuhan operasional, bright gas 5,5 kilogram (kg) dan 12 kg untuk kebutuhan dapur umum di titik-titik pengungsian.