Sabtu 11 Aug 2018 03:03 WIB

Masjid Usia 300 Tahun Ini Tetap Kokoh Diterpa Gempa Lombok

Masjid Kuno Bayan masuk situs bersejarah karena berdiri pada abad ke-17.

Kompleks Masjid Bayan Beleq di Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kompleks Masjid Bayan Beleq di Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Masjid Kuno Bayan di Kampung Adat Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), tetap berdiri tegak meski diguncang gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR) dan susulan 6,2 SR. Masjid berusia 300 tahun yang berjarak 80 kilometer dari ibukota Provinsi NTB ini sama sekali tidak mengalami kerusakan berarti.

Hanya pagar tembok terlihat berserakan dihempas gelombang gempa yang berlangsung terus menerus. Masjid yang berdindingkan bambu dan beratapkan kerangka bambu dan ditutup injuk serta berpondasikan batu itu terlihat masih berdiri kokoh di atas gundukan bukit kecil.

Rumah adat di Kampung Adat Bayan juga tidak mengalami kerusakkan. Seperti di Bayan Barat yang terdiri tiga lumbung padi dan 2 bruga (pendopo).

Warga kampung adat juga tetap menghuni rumahnya yang terbuat dari bambu serta beratapkan ilalang. ''Alhamdulillah tidak ada yang rusak," kata Raden Kertamaji, penjaga rumah adat kepada Antara.

Kerusakan hanya pada pagar tembok yang membatasi dengan jalan raya saja. ''Ini pagar tembok sedang dibersihkan,'' katanya.

Masjid kuno Bayan itu telah masuk bagian dari situs bersejarah karena berdiri pada abad ke-17. Saat ini diperkirakan usianya telah lebih dari 300 tahun.

Kecamatan Bayan adalah salah satu gerbang masuknya Islam di Pulau Lombok. Di kecamatan ini, Islam pertama kali diperkenalkan dan Masjid Bayan Beleq merupakan masjid pertama yang berdiri di pulau tersebut. Masjid kuno Bayan dihormati oleh pemeluk Agama Islam Wetu Telu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement