Kamis 09 Aug 2018 18:43 WIB

Di Balik Pengiriman Rendang ke Lombok

Pengumpulan rendang berawal dari gerakan sederhana.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ani Nursalikah
Warga bersepada di samping bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Kamis (9/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Warga bersepada di samping bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Kamis (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengiriman sajian kuliner khas Minang, rendang, untuk korban gempa di Lombok sebetulnya berawal dari gerakan sederhana. Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal menyebutkan, ide ini berawal dari percakapan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di grup Whatsapp.

Ide itu kemudian direalisasikan dengan pengumpulan sedikit demi sedikit oleh Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di Sumbar. "Awalnya ya kepala SKPD menyumbangkan saja masing-masing. Namun siapa sangka langkah ini disambut positif. Bahkan pegawai-pegawai juga ikut menyumbang. Masyarakat umum juga," ujar Jasman, Kamis (9/8).

Hingga Rabu (8/8) malam, sudah ada 560 kilogram (Kg) rendang yang berhasil dikumpulkan, dari target sebanyak satu ton rendang. Sebanyak 426 Kg di antaranya sudah diterbangkan ke Lombok kemarin. Sebagian lagi masih menunggu pengiriman gelombang kedua pada Jumat (10/8) atau Sabtu (11/8).

Salah satu penyumbang rendang, Zulia (35 tahun), mengaku keputusannya ikut menyumbang rendang datang begitu saja. Ia mengaku prihatin dengan bencana gempa bumi yang menimpa masyarakat Lombok pada Ahad (5/8). Apalagi, ujar Zulia, ia masih ingat betul bagaimana bencana serupa pernah menimpa masyarakat Kota Padang pada 2009.

Namun, rendang yang ia sumbangkan bukan sembarang rendang. Zulia yang berprofesi sebagai wartawan, ingin menyumbangkan rendangnya untuk rekan-rekan seprofesinya di Lombok. Ia menitipkan rendang sumbangannya kepada Humas Pemprov Sumbar untuk disalurkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Saya ingat saat gempa Padang 2009, kami wartawan di sini merasa tak tega mengambil makanan sumbangan. Biar untuk warga dulu. Padahal kami juga sebetulnya korban," kata Zulia.

photo
Wagub Sumbar Nasrul Abit tiba di Lombok, NTB untuk menyerahkan bantuan berupa setengah ton rendang dan uang tunai Rp 350 juta. Sebanyak setengah ton rendang lainnya masih akan dikirim pada Jumat (10/8) atau Sabtu (11/8) nanti.

Wakil Gubernur Provinsi Sumatra Barat Nasrul Abit sudah tiba di Lombok pada Rabu (8/8) petang untuk menyerahkan bantuan rendang yang nantinya akan disebarkan ke posko-posko pengungsian. Selain bantuan berupa rendang, Nasrul juga menyerahkan secara simbolis bantuan uang tunai Rp 350 juta.

Nasrul menambahkan, ia juga sudah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar untuk ikut mengirim tim dan bantuannya ke Lombok. BPBD Sumbar telah mengirim bantuan tenaga medis dan relawan yang bisa membantu proses evakuasi dan pemulihan pascabencana.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB Rosiady Sayuti menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Sumbar dan masyarakat Sumbar yang telah ikut meringankan beban korban gempa. Ia mengatakan, seluruh bantuan rendang yang diterima akan segera didistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

Sejak Selasa (7/8) lalu, Pemprov Sumbar memang menginisasi pengiriman rendang kepada korban gempa di Lombok. Berangkat dari keinginan membantu korban gempa yang kekurangan bahan makanan, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diperintahkan untuk mengumpulkan rendang secara mandiri. Masakan rendang dipilih sebagai sumbangan kepada korban gempa karena sifatnya yang tahan lama dan kandungan gizi yang cukup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement