REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu mengenai pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebar di kalangan wartawan seiring dengan menguatnya nama dia sebagai calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, Sandiaga menolak pernyataan tersebut.
"Kalau mengundurkan diri, hari ini saya masih bertugas. Sampai per detik ini, saya masih bertugas," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).
Ia mengaku, belum ada draf yang dikirimkan untuk kepada Presiden untuk mengundurkan diri. "Sampai hari ini belum ada rencana untuk mengirimkan surat. Di draf aja belum," ujar dia.
"Sampai jam 9.59.24 detik belum di draf suratnya," kata dia menambahkan.
Ia meminta media tak berspekulasi tentang pengunduran dirinya. Sandi menegaskan, ia masih bertugas di DKI.
Mengenai isu bahwa dirinya membayar mahar politik ke partai-partai koalisi, yakni PAN dan PKS, dirinya menolak berkomentar. Ia mengatakan, sebagai konsekuensi dari aturan KPU yang melarang kepala daerah membuat pernyataan politik, dia tak bisa memberikan pernyataan politik lagi.
"Untuk pertanyaan-pertanyaan klarifikasi itu, politik, sekali lagi saya sampaikan saya tidak bisa memberikan pernyataan di luar tugas saya di Pemprov DKI sesuai dengan peraturan KPU. Yang saya artikan kepala daerah tidak boleh ikut dalam proses politik," ujar dia.
"Jadi, saya mohon maaf, yang berkembang kemarin itu saya tidak bisa komentari, tapi kalau ada pertanyaan tentang DKI, saya bisa jawab," lanjut dia.
Kabar pengunduran diri Sandiaga sudah menyebat melalui aplikasi pengiriman pesan Whatsapp. "Besok jam 9.00, Sandi mundur dari jabatan wagub DKI."
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan enggan memberitahukan kebenaran mengenai rencana Partai Gerindra memasangkan rekan politiknya, Sandiaga Salahuddin Uno, sebagai cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kendati demikian, ia mengaku tahu betul mengenai rencana tersebut.
"Kalau saya ditanya apakah tahu, saya tahu. Saya tahu persis," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).
Menurut dia, saat ini Partai Gerindra dan mitra koalisinya, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), masih berproses untuk menentukan pasangan calon presiden (capres) dan cawapres. Oleh karena itu, ia tidak mau mendahului dalam memberikan pernyataan. Ia akan menceritakan apa yang ia ketahui setelah semua proses selesai.
"Nanti dah ini biar diselesaikan semuanya. Nanti saya baru bercerita. Sekarang sedang ada proses. Saya tidak ingin ikut komentar sampai semuanya selesai, baru saya bicara," ujar Anies.