Kamis 09 Aug 2018 07:33 WIB

Situs PKS Diretas, Muncul Kalimat 'Halo Jenderal Kardus!'

Andi Arief menyebut Sandiaga membayar Rp 500 miliar agar menjadi cawapres Prabowo.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Andri Saubani
Partai Keadilan Sejahtera/PKS (ilustrasi)
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Partai Keadilan Sejahtera/PKS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinamika terus berlangsung di antara partai-partai koalisi Prabowo Subianto setelah wakil sekretaris jenderal DPP Partai Demokrat Andi Arief menyebut mantan perwira TNI-AD itu 'jenderal kardus'. Teranyar, situs Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diretas.

Saat dibuka melalui ponsel-pintar, Kamis (9/8) pagi, laman utama http://pks.id menampilkan kata-kata berikut.

“Halo jenderal kardus. Halo jenderal kardus !!! Jenderal kami jadi ingat terkait tragedi 1998, mundurlah dari partaimu, apa yang dikatakan Andi Arief adalah benar adanya, Sandiaga sogok PAN & PKS 500 milyar! hidup jenderal kardus!”

Situs tersebut diduga dibajak akun atas nama “@kakekdetektif”. Lebih lanjut, halaman depan situs PKS itu juga menyertakan tautan yang mengarah ke “informasi” tentang siapa sosok calon wakil presiden yang akan mendampingi ketua umum Partai Gerindra itu di Pilpres 2019.

“Info cawapres Jenderal Kardus (Prabowo) klik disini,” tulisnya.

Namun, saat diklik, tautan yang muncul berusaha mengunduh konten “aplikasi PKS” (pks.apk) yang juga gagal terunduh. Pada bagian akhir situs PKS yang dibajak, terdapat foto Prabowo. Dia yang bertelanjang dada tampak sedang diarak para pendukungnya.

Baca juga:

Foto itu diketahui berasal dari peristiwa pada April 2018 lalu ketika yang bersangkutan menyatakan siap secara fisik mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) RI. Sebelumnya, Andi Arief melalui media sosial tiba-tiba menyebut Prabowo sebagai “jenderal kardus.”

Orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menilai, pendiri Partai Gerindra itu lebih mementingkan politik uang daripada komitmen 'perjuangan' yang sudah lebih dahulu terbentuk antara Partai Demokrat dan Gerindra.

“Prabowo ternyata kardus. Malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan (kediaman SBY). Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus,” tulis Andi Arief dalam akun Twitter-nya, @AndiArief__, yang sudah dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (8/8) malam.

Tanpa menyebut besaran uang yang dimaksud, Arief lantas membawa-bawa nama kader Gerindra, Sandiaga Uno. Menurutnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta itu telah menyodorkan uang kepada PAN dan PKS demi memuluskan jalannya menjadi calon wakil presiden—mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 nanti.

Karena itu, Arief menganggap komunikasi antara Demokrat dan Gerindra secara final sudah buntu. “Jenderal Kardus punya kualitas buruk. Kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS,” tulisnya lagi.

Namun, pada pagi hari ini, Kamis (9/8), beredar infofrmasi bahwa Prabowo akan mengunjungi kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta. Salah satu agendanya, untuk meluruskan persoalan yang mengemuka terkait koalisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement