REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bakal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung empat partai politik koalisi akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (10/8). Waktu pendaftaran tepatnya setelah ibadah shalat Jumat.
"Rencananya pedaftaran tanggal 10 Agustus, kemungkinan setelah salat Jumat," kata Fadli di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/8).
Cawapres yang akan mendampingi Prabowo, kata dia, akan ditentukan pada malam ini yang akan dibicarakan bersama-sama mitra koalisi. Menurut dia, terkait dengan rencana pertemuan pimpinan parpol mitra koalisi pada Rabu malam belum bisa dipastikan sehingga harus menunggu konfirmasi lebih lanjut.
"Pertemuan para ketum parpol koalisi bukan dirahasiakan namun agar lebih efektif," ujarnya.
Fadli mengatakan, bahwa empat parpol koalisi terus melakukan komunikasi menjelang pendaftaran bakal pasangan capres dan cawapres agar makin solid menjadi empat pilar koalisi. Namun, dia meyakini Rabu malam ini semua prosesnya akan selesai sehingga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden bisa diumumkan pada hari Kamis (9/8) dan didaftarkan ke KPU pada hari Jumat (10/8).
Pada hari ini, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terus melakukan komunikasi politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Prabowo mendatangi kediaman Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri pada Rabu (8/8) sore.
Dalam kunjungannya tersebut, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa PKS telah legawa jika nantinya cawapres yang dipilih Prabowo tidak berasal dari PKS. Muzani melanjutkan, PKS legawa lantaran Partai Gerindra memberikan kompensasi berupa pembagian kekuasaan kepada PKS.
"Ya, power sharing," kata Muzani di kediaman Prabowo, Rabu (8/8).
Ia pun menegaskan, power sharing yang dimaksud adalah kursi kabinet. Namun, ia tidak mengetahui persis berapa jumlah kursi kabinet yang diminta PKS.
Seperti diketahui, Demokrat kemungkinan bergabung dengan koalisi Prabowo dengan mengusung cawapres, anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Meski baru belakangan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo, AHY malah punya peluang besar dipilih Prabowo menjadi cawapres ketimbang wakil dari PKS atau PAN.