Rabu 08 Aug 2018 07:07 WIB

Menlu: Wisatawan Asing Sudah Dievakuasi dari Lombok

Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari tiga Gili.

Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan bahwa seluruh wisatawan asing sudah dievakuasi oleh pemerintah setempat. Evakuasi dilakukan sejak terjadi Gempa Lombok, NTB pada Ahad (5/8) hingga kini (7/8).

Pproses evakuasi sejumlah wisatawan asing di Pulau Lombok telah selesai dilakukan oleh pihak terkait, Selasa (7/8). Hal itu dikatakan Menlu di sela-sela pertemuan "Bali Process Ministerial Conference" ke-7 di Nusa Dua, Badung, Bali.

Dalam pertemuan "Bali Process" pada 6-7 itu, Menlu Retno menjelaskan proses dari evakuasi korban terdampak gempa, terutama evakuasi wisatawan asing ke tempat yang lebih aman sudah selesai dilakukan. "Dari sejumlah wisatawan asing yang berhasil dievakuasi itu, kami tidak mendapat laporan bahwa ada dari wisatawan asing itu yang menjadi korban dalam tragedi gempa tersebut. Mereka dievakuasi dan dibawa menuju Pulau Bali," katanya.

Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan. Untuk WNA dan WNI yang membutuhkan informasi dan pertolongan akibat musibah gempa di Lombok itu, Menlu mengimbau agar mereka menghubungi call center pada laman/website Kemenlu.

Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter pada Ahad (5/8) itu mengguncang NTB dengan pusat gempa sekitar 18 kilometer di sebelah barat-laut Kabupaten Lombok Timur dan 15 kilometer di bawah tanah.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bertambah menjadi 105 dari sebelumnya 98 orang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, evakuasi korban reruntuhan masih berlangsung dan kemungkinan masih bertambah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNBP Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan proses pendataan hingga Selasa (7/8) siang, mayoritas korban terdapat di Kabupaten Lombok Utara. Sutopo menambahkan, jumlah total kobran meninggal tersebut juga termasuk korban yang terimpa bangunan Masjid di Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

Tim menemukan dua orang meninggal dan satu orang selamat di dalam puing-puing masjid. Selain itu, juga ditemukan dua orang meninggal tertimpa bangunan puskesmas dan dua orang meninggal di Gili Trawangan.

“Saat ini Tim SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di tiga Pulau Gili karena ada bangunan resor yang roboh. Kemungkinan ada korban tertimpa,” kata Sutopo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/8).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement