Senin 06 Aug 2018 14:26 WIB

Pembangunan LRT Kota Bandung akan Dipercepat

Pembangunan LRT Kota Bandung berjalan lambat akibat masalah pendanaan.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Nur Aini
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau kendaraan LRT Metro kapsul Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau kendaraan Metro Kapsul usai Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Jalan Dalemkaum, Alun-alun Kota Bandung, Senin (12/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau kendaraan LRT Metro kapsul Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau kendaraan Metro Kapsul usai Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Jalan Dalemkaum, Alun-alun Kota Bandung, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan proyek pembangunan LRT Metro Kapsul Kota Bandung dapat segera dilaksanakan. Peletakan  batu pertama (groundbreaking) proyek LRT Metro Kapsul rencananya dilakukan pada September mendatang.

Ridwan menuturkan proyek LRT dipercepat pembangunannya. Hal itu menyusul adanya kepastian dari pemerintah pusat saat menggelar pertemuan dengan Kementerian Perhubungan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan pemerintah pusat akan memberikan perhatian dan prioritas pada proyek tersebut. Dengan adanya keterlibatan pemerintah pusat, dapat membantu dari sisi pembiayaan untuk pembangunan sarana transportasi massal di Bandung.

 

"Saya juga sudah rapat dengan Kemenhub beberapa hari lalu, rapat dengan Pak Luhut (Menko Bidang Kemaritiman) juga, akan memulai LRT Bandung raya, percepatan. Sehingga ada dana-dana dari pusat yang akan digelontorkan secepatnya ke sistem transportasi," kata Emil, baru-baru ini.

Emil menyebut bahwa pembangunan LRT Bandung akan menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat setelah perhelatan Asian Games 2018. Melalui rapat dengan pemerintah pusat maka akan ada percepatan untuk pembangunan Metro Kapsul di Kota Bandung setelah dicanangkan pada Februari lalu.

"Mereka mengupayakan di akhir September groundbreaking untuk tahap I," ujarnya.

Emil mengakui selama ini persoalan dana menjadi salah satu kendala yang membuat realisasi pembangunan Metro Kapsul berjalan begitu lambat. Pembangunan moda transportasi itu membutuhkan anggaran yang cukup besar jika hanya ditanggung APBD.

 

"(Kendala pembangunan LRT) itu duit. Isunya selalu biaya. Makanya Palembang jalan karena dikasih APBN 100 persen, kan. Jadi kendalanya bukan di ilmu, tetapi uang," ucapnya.

Emil mengungkapkan sembari menunggu dimulainya pembangunan, pihaknya juga sudah melengkapi seluruh persyaratan, termasuk Detail Engineering Design (DED). Ia yakin, LRT Kota Bandung tersebut akan sangat bermanfaat dan dari segi biaya jauh lebih murah dari LRT yang dibangun di Palembang.

Ia juga berjanji jika nantinya menjalankan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat maka LRT akan dijadikan sebagai moda transportasi massal di wilayah Bandung Raya. Bukan hanya Kota Bandung, Metro Kapsul akan mengoneksikan wilayah di Bandung Raya seperti Jatinangor dan Soreang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement