Senin 06 Aug 2018 13:30 WIB

Prabowo Bisa Mendaftar di Hari Terakhir

Belum ada yang pasti disebutkan siapa pendamping Prabowo.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Andre Rosiade
Foto: Facebook
Andre Rosiade

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan bahwa akan ada pertemuan antarketua umum partai koalisi yang bakal digelar antara tanggal 8 atau 9 Agustus. Oleh karena itu, pada tanggal itu pula kemungkinan besar, kata Andre, akan diumumkan kepada publik calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

"Bakal ada rapat pimpinan partai koalisi antara tanggal 8 dan 9 Agustus nanti. Jadi, Prabowo Subianto dan pasangannya akan didaftarkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) pada hari terakhir pendaftaran, yaitu tanggal 10 Agustus," ungkap Andre saat dihubungi Republika.co.id, Senin (6/7).

Sementara untuk nama-nama potensial kandidat menjadi cawapres dari capres Prabowo Subianto adalah Salim Assegaf, Ustaz Abdul Somad (UAS), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Komando Tugas Bersama (Kogama) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Zulkifli Hasan. Namun, Andre tidak bisa memastikan siapa yang paling berpotensi menjadi cawapres Prabowo karena masih sangat terbuka dan masih bisa berubah.

"Intinya masih terbuka ruangnya. Nanti kita tunggu hasil keputusan bersama pimpinan koalisi. Kemungkinan setelah forum sekjen selesai langsung ada pertemuan ketua umum, kemudian baru diumumkan," ujarnya menammbahkan.

Untuk rapat pada tingkat sekjen masih terus berlangsung. Forum sekjen untuk membahas konsep koalisi, visi, misi, dan tim pemenangan. Andre mengklaim, pihaknya juga tengah membangun rencana kerangka tim sukses dan hal-hal teknis serta administrasi lainnya. Dalam menyusun visi dan misi, ia menegaskan, pihaknya tidak akan muluk-muluk dalam membuat janji karena tidak ingin banyak janji-janji yang tidak ditepati.

Sementara, fokus visi dan misi pasangan Prabowo Subianto adalah mengedepankan ekonomi kerakyatan. "Visi dan misinya jelas karena ke depan kita tidak tidak mau muluk-muluk dan banyak janji, seperti janji Pak Jokowi di 2014 lalu, yang akhirnya tidak bisa dilaksanakan. Kita akan mengedepankan ekonomi kerakyatan, berpihak kepada rakyat. Pertumbuhan ekonomi ini akan kita tingkatkan sehingga membuka lapangan pekerjaan dan kita pastikan bahwa harga-harga bahan kebutuhan pokok masyarakat itu tidak meroket seperti sekarang," tutur Andre. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement