Senin 06 Aug 2018 10:11 WIB

Satu Keluarga Meninggal Dunia Akibat Kebakaran di Makassar

Kebakaran diduga terjadi akibat hubungan pendek arus listrik.

Kebakaran/ilustrasi
Foto: pixabay
Kebakaran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Satu keluarga meninggal dunia dalam kebakaran yang terjadi di Jalan Tinumbu lorong 166 B, Tallo, Makassar, Sulawasi Selatan, Senin pukul 03.15 WITA. Korban terjebak selama satu jam di rumahnya.

Enam korban terdiri atas tiga laki-laki dan tiga perempuan. Mereka adalah Kakek, nenek, anak, dan cucu. Korban diketahui bernama Sanusi (70), Hj. Bondeng (65), Hj. Musdalifa (30), Fahril (22), Namira (19), dan Hijas (2,5).

"Semua korban dibawa ke rumah sakit, sementara tim inafis masih akan menyelidiki penyebab dari kebakaran itu," kata Kapolsek Tallo Kompol Amrin.

Sumber api sementara ini diduga akibat korsleting dari tiang listrik berada di depan yang merambat masuk ke dalam rumah korban.

Baca juga, Kebakaran Gili Lawa Diduga karena Puntung Rokok.

Berdasarkan pantauan lapangan saat itu, api mulai membesar dan terus melalap rumah korban, selanjutnya menyambar ke rumah tetangga satu sebelah kiri dan tiga di sebelah kanan.

Rumah tersebut memang menyimpan kardus penyimpan ikan dan material mudah terbakar. Berdasarkan keterangan warga sekitar, diketahui pemilik rumah merupakan salah satu juragan ikan di Pelabuhan Paotere, sedangkan rumah tentangganya sebelah kanan membuka usaha butik.             

Subuh itu sempat terdengar suara meminta tolong, bahkan almarhum Fahril yang disapa akrab Desta itu berusaha keluar dari rumahnya. Akan tetapi, tidak beruntung karena pintu pagar besi rumah terkunci gembok dan kuncinya tidak diketahui keberadaannya.

Korban pun panik dan terus mencari tempat aman karena kobaran api sangat besar sehingga pemuda ini tidak mampu berbuat banyak. Desta akhirnya meninggal dunia.   

Api berhasil dikuasai pada pukul 05.00 WITA. Tim pemadam pun mulai mencari jasad para korban setelah warga mengatakan ada orang di dalam.

Dua jenazah ditemukan di lantai dasar yang berdekatan dengan kamar mandi dalam posisi tengkurap. Selanjutnya, dievakuasi dengan kantong mayat, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat oleh mobil patroli polisi.

Hingga fajar mulai menyingsing, tim pemadam bersama anggota polisi menemukan lagi tiga korban lainnya setelah dilakukan pencarian berada di lantai dua. Awalnya Desta dikabarkan selamat. Namun, saat pencarian ulang, jasadnya ditemukan terakhir di lantai dasar tertimbun reruntuhan.

Kepala Bidang Operasional Pemadam Damkar Makassar Hasanuddin menyebutkan jumlah kendaraan damkar yang diturunkan sebanyak 10 unit, termasuk tim Rescue atau penyelamat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement