Senin 06 Aug 2018 06:38 WIB

Warga Sulut Bangga Kelestarian Poco-Poco Dijaga

Warga Sulut juga ikut meramaikan tari poco-poco.

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (keempat kiri) melakukan senam poco-poco saat mengikuti pemecahan rekor dunia atau
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (keempat kiri) melakukan senam poco-poco saat mengikuti pemecahan rekor dunia atau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemecahan rekor dunia tari Poco-Poco di Lapangan Monas, Jakarta, Ahad (5/8), telah tercipta. Di mana, 65 ribu orang termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingga Kapolri  Jenderal Tito Karnavian ikut ambil bagian menyukseskan kegiatan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, mewakili warganya menyatakan terima kasih sedalam-dalamnya untuk pemerintah pusat khususnya Jokowi. "Kami, masyarakat Sulut menyambut baik diselenggarakannya senam atau tari poco-poco yang diikuti puluhan ribu masyarakat dari berbagai elemen," kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (5/8).

Di atas itu semua, tradisi poco-poco merupakan tradisi asli bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Olly mengajak seluruh anak bangsa untuk bersama mencintai dan melestarikan nilai luhur tradisi dari tarian ini.

Di Manado sendiri hari ini juga mengikuti tarian poco-poco. Setidaknya sekitar 1.000-an peserta ikut bergoyang disela-sela  rapat koordinasi dan evaluasi (Rakorev) Manado Fiesta 2018.

Menurutnya, tari poco-poco massal yang digelar hari ini secara tidak langsung menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menggelar Asian Games 2018 sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia.

Putra Sulut yang juga Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Michael Frankwin Umbas, mengatakan bahwa poco-poco merupakan senam yang asalnya dari Sulawesi Utara. Nyanyian dipadukan dengan gerakan tarian ini menggunakan bahasa Manado.

"Gerakan-gerakan dari Poco-Poco terlihat sederhana, namun sebenarnya mempunyai kesulitan yang cukup tinggi," jelasnya.

Michael Umbas menyatakan warga Sulut bangga tradisinya hari ini digelar serentak diberbagai daerah untuk memecahkan rekor dunia Tarian Poco-Poco. Kata dia, Tari Poco-poco diperkenalkan dalam ajang pemecahan rekor Internasional dan menunjukkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia dalam Guinness World Records 2018.

"Puluhan ribu masyarakat yang terlibat pada Senam Poco-poco hari ini mewujudkan rasa cinta dan bangga akan kekayaan budaya tanah air," kata Michael Umbas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement