Ahad 05 Aug 2018 22:38 WIB

Warga Mataram Mulai Kembali ke Rumah

Listrik padam sempat menambah kepanikan warga.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Warga panik ketika terjadi gempa berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB, Ahad (5/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warga panik ketika terjadi gempa berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB, Ahad (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sejumlah warga Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang sempat panik dan keluar rumah akibat gempa mulai kembali ke rumah masing-masing. Warga mulai berhamburan keluar rumah pada sekitar pukul 19.50 Wita saat gempa berkekuatan magnitudo 7,0 skala richter (SR) terjadi dan muncul isu terjadinya tsunami.

Seorang warga Mataram, Mameh, mengaku memilih kembali ke rumah setelah mendapat kabar tidak ada tsunami. "Tadi memang sempat panik jadi ikut keluar. Sekarang balik ke rumah, insya Allah tidak ada apa-apa," ujar warga Kekalik, Mataram, Ahad (5/8) malam.

Mameh juga bersyukur aliran listrik telah kembali menyala. Kata dia, padamnya aliran listrik membuat kondisi warga ikut panik.

BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa magnitudo 7,0 SR pada pukul 19.46 Wita dinyatakan telah berakhir.

Baca juga: Total Delapan Gempa Bumi Guncang Pesisir Sumbar Sejak Sore

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement